Semarang (ANTARA) - Komisi XIII DPR RI menerima masukan tentang rencana penambahan maupun relokasi lapas dan rutan di wilayah Jawa Tengah, menyusul kondisi yang dinilai sudah tidak layak serta permasalahan kelebihan kapasitas.
"Ada masukan tentang penambahan maupun relokasi, akan dilihat dulu kesiapan lahan serta dukungan dari pemerintah daerah," kata Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Rinto Subekti saat memimpin kunjungan kerja bersama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan Direktorat Jenderal Keimigrasian Jawa Tengah di Semarang, Jumat.
Ia mencontohkan Kabupaten Sukoharjo menjadi satu-satunya daerah di Jawa Tengah yang tidak memiliki lapas maupun rutan.
"Nanti dilihat kesiapan lahan dan dukungan pemerintah daerahnya," tambahnya.
Usulan lain, kata dia, relokasi rutan Surakarta yang dinilai susah kurang layak dan masuk dalam kategori peninggalan bersejarah.
Ia menyebut adanya usulan untuk merelokasi rutan Surakarta ke Karanganyar.
Selain itu, lanjut dia, juga disampaikan usulan relokasi Lapas Perempuan Semarang.
Ia menuturkan kelebihan kapasitas merupakan persoalan yang sudah terjadi sejak lama.
Sambil menunggu peningkatan kapasitas, ia meminta petugas lapas dan rutan untuk lebih jeli dalam mengatur pengelolaan sehingga tidak penuh sesak dan memunculkan tindak anarkis.
Dalam kunjungan tersebut, lanjut dia, juga disampaikan tentang pemanfaatan lahan lapas dan rutan untuk mendukung program ketahanan pangan.
"Dengan demikian hasilnya bisa dikolaborasikan, misalnya dengan program makan bergizi gratis," katanya.
Sementara Kepala Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Wilayah Jawa Tengah Mardi Santoso menyampaikan kondisi ideal tentang kebutuhan unit pelaksana teknis (UPT) pemasyarakatan, seperti lapas dan rutan, di tiap kabupaten/ kota.
Ia membenarkan tentang adanya usulan pengadaan UPT di Kabupaten Sukoharjo yang merupakan satu-satunya daerah di Jawa Tengah yang belum memiliki lapas atau rutan.
"Namun pembangunan lapas atau rutan ini tidak seperti membangun kantor. Ada standar, seperti luas tanah dan bangunan, yang harus dipenuhi," katanya.