Jakarta (ANTARA) - Pelatih timnas U-23 Filipina, Garrath James,menyoroti keterbatasan persiapan anak-anak asuhnya usai kalah 0-1 dari Indonesia pada pertandingan Grup A ASEAN U-23 Championship 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat.

“Kami punya banyak potensi serangan. Kami punya pemain-pemain dengan kemampuan yang bagus. Yang kami kurang saat ini adalah waktu bermain bersama. Untuk bisa membangun kombinasi, berlari menusuk ke dalam, atau mengirim umpan ke kotak penalti, semua itu butuh waktu dan pemahaman antar pemain,” kata James pada jumpa pers setelah pertandingan.

“Kita harus memahami di mana rekan kita suka menggiring bola, jenis umpan seperti apa yang bisa mereka mainkan. Dan sayangnya, persiapan kami sangat terbatas, jadi ada sedikit kekurangan dalam kohesi tim, baik dalam hal umpan maupun penyelesaian akhir. Tapi seiring waktu, saya yakin itu akan membaik,” lanjutnya.

Kekalahan itu membuat Filipina saat ini menghuni posisi kedua klasemen sementara Grup A, dengan koleksi tiga poin.

Meski kalah, James memuji semangat juang para pemain asuhannya.

“Kami datang ke sini dengan niat untuk mengambil inisiatif permainan di kandang lawan, dan kami bangga bisa tetap berada dalam pertandingan hingga akhir. Tapi tentu saja kami kecewa tidak bisa membawa pulang poin,” ujar sang pelatih.

Pelatih menyebut laga ini menjadi bukti kualitas dan kekompakan pemain muda Filipina. Ia memuji sikap dan determinasi para pemain sepanjang laga.

“Mereka menunjukkan sikap luar biasa, dan saya tidak bisa lebih bangga lagi terhadap apa yang mereka lakukan malam ini,” ujarnya.

Tim U-23 Filipina disebut tengah disiapkan untuk SEA Games akhir tahun ini, dan laga melawan Brunei di pertandingan terakhir grup akan dimaksimalkan sebagai ajang menambah pengalaman para pemain muda.

Mengenai peluang ke semifinal, pelatih menyebut timnya akan tetap memantau klasemen dan tampil dengan sikap positif menghadapi Brunei. Ia enggan memberi prediksi terkait laga Indonesia melawan Malaysia, namun menyebut kedua tim sebagai kekuatan besar di kawasan dengan pelatih dan federasi yang kuat.

Terkait gol Indonesia yang lahir dari lemparan ke dalam, pelatih menyebut hal itu menjadi bagian penting dari sepak bola modern dan mengakui timnya belum sempat mempersiapkan skema bertahan untuk situasi tersebut secara mendalam.

“Kami juga menggunakan lemparan jauh sebagai senjata. Tapi dengan persiapan terbatas, tidak semua aspek bisa dilatih. Kami akan evaluasi lagi jelang laga berikutnya,” katanya.

Filipina akan memainkan pertandingan terakhir Grup A dengan menghadapi Brunei Darussalam pada Senin (21/7).