Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 200 pasien penderita penyakit mata katarak menjalani tindakan medis operasi secara gratis di Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya.
"Ini merupakan rangkaian kegiatan bakti sosial kesehatan ke-149 yang diselenggarakan oleh Komando Daerah Militer V/ Brawijaya bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia," kata Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) V/Brawijaya Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (Mayjen TNI) Rudy Saladin kepada wartawan di Surabaya, Sabtu.
Sebanyak 391 calon pasien yang penglihatannya terganggu akibat penyakit katarak dari berbagai daerah (kabupaten/kota) di wilayah Jawa Timur sebelumnya terlebih dahulu menjalani skrining atau pemeriksaan kesehatan pada 12 Juli lalu.
Sementara sejumlah calon pasien gagal lolos proses skrining, karena memiliki gula darah yang tinggi, sehingga belum bisa dioperasi. Tercatat sebanyak 26 calon pasien hari ini kembali menjalani proses skrining di Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya.
Sedangkan sebanyak 200 pasien telah dinyatakan lolos proses skrining yang digelar pada 12 Juli lalu. Hari ini mereka langsung menjalani operasi katarak di Rumah Sakit Tingkat III Brawijaya Surabaya.
Pangdam Mayjen TNI Rudy Saladin mengungkapkan kegiatan bakti sosial ini diselenggarakan untuk pemerataan pelayanan kesehatan.
"Gayung bersambut, Alhamdulillah, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia punya rencana yang sama. Kita wujudkan dalam bentuk pelayanan kesehatan berupa pengobatan atau operasi katarak gratis," ujarnya.
Kegiatan bakti sosial ini, lanjut Pangdam, menyasar masyarakat yang terkendala dengan masalah biaya atau akses pelayanan kesehatan, yang diyakini dapat memberi manfaat, tidak hanya dari segi medis, tapi juga sosial dan ekonomi.
"Khususnya bagi masyarakat penderita penyakit katarak, diharapkan usai menjalani operasi penglihatannya segera pulih. Sehingga, dapat kembali berinteraksi sosial secara normal, serta beraktivitas dengan produktif agar mampu meningkatkan kualitas hidupnya," ucapnya.