Jakarta (ANTARA) - Seorang saksi bernama Dewi Rahmawati menyebutkan warga sudah memperingatkan pemilik kos lantaran kebakaran di Jalan Kutilang, RW 02, Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan itu sudah pernah terjadi sebelumnya.

"Ini kejadian udah dua kali sebenarnya," kata Dewi di lokasi kebakaran Bukit Duri, Jakarta Selatan, Sabtu.

Menurut dia, sebelumnya sempat terjadi kebakaran di indekos atau rumah kontrakan tersebut pada beberapa waktu lalu.

Namun, kebakaran yang pertama terbilang hanya kepulan asap putih, sehingga masih bisa teratasi dan tak ada korban jiwa.

Sedangkan, kebakaran terbaru ini memiliki asap berwarna hitam yang menandakan api dan diperparah dengan adanya korban jiwa.

"Cuman waktu itu selamat, kalau sekarang memang udah keterlaluan banget udah sampai korban jiwa gitu. Padahal kita udah sering bilang jangan cuma ngambil orang aja gitu," jelasnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan rumah indekos tersebut dibangun dengan bahan semi permanen seperti kayu, sehingga api bisa menjalar dengan cepat.

"Iya penyebab katanya korsleting listrik.Terus alirannya jatuh ke bawah, kena motor, motornya meledak," ujarnya.

Rumah kontrakan atau indekos yang terbakar itu memiliki delapan pintu dengan penghuninya didominasi keluarga.

Kebakaran itu mengakibatkan empat orang anak tewas. Kini, empat jenazah anak kebakaran itu masih diidentifikasi oleh Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.

Empat korban jiwa yakni perempuan inisial PL (13), perempuan K (3), laki-laki A (7) dan perempuan A (4).

Mereka termasuk dalam korban terdampak yakni 10 kepala keluarga (KK) atau 27 jiwa.

Kemudian, dua orang ibu terluka inisial A dan M yang bersama dengan empat orang korban jiwa dibawa ke Rumah Sakit Polri.

Penyebab kebakaran pada area luas yang terbakar sebesar 200 meter persegi (m2) itu diduga karena korsleting aliran listrik dengan taksiran kerugian sekitar Rp674 juta.