...Acara yang kemarin itu di jadwal yang saya miliki dan di media sosial yang saya unggah itu seharusnya dilakukan malam hari

Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menyatakan tidak mengetahui acara pesta rakyat dengan makan-makan gratis untuk warga di Garut yang berakhir tragis, dilakukan siang hari.

Dedi saat ditemui di Gedung DPRD Jawa Barat, Bandung, menyebut acara pesta rakyat yang diketahuinya berlangsung pada Jumat (18/7) malam berbarengan dengan pagelaran kesenian untuk merayakan pernikahan anaknya Maula Akbar dengan Luthfianisa Putri Karlina yang merupakan Wakil Bupati Garut, dan telah disampaikan dalam akun media sosialnya.

"Acara yang kemarin itu di jadwal yang saya miliki dan di media sosial yang saya unggah itu seharusnya dilakukan malam hari. Berbarengan dengan acara kesenian, pagelaran seni dan dilakukan di lapangan," kata Dedi selepas Rapat Paripurna DPRD Jabar, Sabtu.

Ia menambahkan, bahwa terkait jadwal itu juga sudah diungkapkan dalam unggahan video YouTube miliknya.

"Kan itu jelas tuh di YouTube saya, jelas kan hari Jumat jam 7 malam bareng acara kesenian. Ada Ceu Popon, ada Ohang, ada Kiwil. Kemudian dilakukan di lapang terbuka. Jadi yang jam 13 tuh tidak ada dalam agenda yang saya miliki," ucap dia.

Pengakuan ini sedikit berbeda dari pernyataan dia sebelumnya, beberapa jam setelah tragedi yang merenggut tiga korban jiwa itu di salah satu Hotel di Bandung. Di mana saat itu dia mengaku sama sekali tidak mengetahui adanya acara syukuran pernikahan anak menantunya, dengan makan gratis bagi warga.

Dan dia menegaskan bahwa acara yang diketahuinya hanyalah pentas seni untuk masyarakat yang dijadwalkan digelar Jumat (18/7) malam.

"Acara syukuran Maula dan Putri, secara pribadi saya tuh tidak tahu acara kegiatan itu. Artinya saya hanya memahami bahwa nanti malam itu ada acara kegiatan saya bertemu warga dalam bentuk pentas seni. Saya tidak tahu bahwa ada acara syukuran bersama warga, kemudian warga diundang makan bersama," ujarnya di sela Sunda Karsa Fest: Pekan Kerajinan Jawa Barat (PKJB) 2025.

Adapun sebelum acara dan tragedi tersebut, perbincangan antara Dedi Mulyadi dan anaknya Maula Akbar tentang hiburan dan makan gratis untuk warga di pendopo Garut, diunggah di kanal YouTube pribadi Dedi yakni KDM channel.

Dalam video itu, diawali dengan Dedi yang menanyakan detail acara yang dirancang Maula. Ia menekankan bahwa masyarakat akan datang dalam jumlah besar, karena dirinya dikenal banyak warga.

"Ari ayah mah penggemarnya banyak, pasti warga ini breg (ngumpul). Warga ada hiburannya gak nanti?" tanya Dedi.

"Ada," jawab Maula singkat.

Dedi lalu terus menggali informasi soal pelaksanaan hiburan tersebut. "Kapan?"

"Di tanggal 18, hari Jumat," ucap Maula.

"Jam?" kata Dedi.

"Jamnya jam malam biasa," tutur Maula.

"Ada hiburannya apa aja?" tanya Dedi lagi.

"Syukuran, Ohang, Kiwil, Ceu Popon," ucap Maula.

Maula menyebut lokasi acara akan digelar di Pendopo Garut, bersebelahan dengan alun-alun besar. Dedi pun mengingatkan bahwa acara hiburan untuk masyarakat dijadwalkan hanya pada Jumat itu, bukan saat resepsi.

"Warganya nanti diharapkan datang ke acara kesenian, tidak pada acara tanggal 16. Kalau tanggal 16 nanti pabaliut dan kemudian gak bisa ketampung," ujar Dedi.

Dedi juga bertanya apa saja yang disiapkan bagi masyarakat. Maula menjawab bahwa mereka menyiapkan beragam makanan dari pelaku UMKM lokal. Dedi kemudian mempersilahkan warga datang menghadiri acara.

"Jadi untuk warga dilaksanakan tanggal 18. Jadi tanggal 18 warga boleh datang ke lapangan. Makan sepuasnya, nonton sepuasnya, tertawa sepuasnya," ucap Dedi