Jakarta (ANTARA) - Pelatih Pelita Jaya Jakarta Justin Tatum mengatakan timnya tidak bermain bagus seperti laga pertama final Indonesian Basketball League (IBL) 2025 sebelumnya, sehingga kalah 75-80 melawan Dewa United Banten pada pertandingan kedua.
Menurut dia, kekalahan itu karena para pemain tidak menampilkan permainan yang tenang dan fokus, sehingga mudah dieksploitasi lawan khususnya saat kuarter pertama dan kedua.
"Kami memiliki 16 assist dan mereka punya 24, jadi jelas tim ini (Pelita Jaya) tidak bisa menyerang seperti yang dilakukan sebelumnya," kata Tatum usai timnya kalah di GOR Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Jakarta, Sabtu malam.
Ia menjelaskan, para pemain tidak mampu menunjukkan determinasi yang kuat, guna menundukkan lawan.
Meski, sudah unggul 1-0 berkat kemenangan pada laga pertama, namun Agassi Goantara dan kawan-kawan justru tampil tertekan.
Bahkan, lanjut dia, hal itu terjadi di kandang sendiri.
"Kami akan segera mengevaluasi hasil laga kedua ini dan melihat sejauh apa tekad kami untuk memenangi laga ketiga nanti, sekaligus merengkuh juara," ujar ayah dari megabintang NBA Jayson Tatum itu.
Dalam pertandingan melawan Dewa United Banten, skuad asuhan Justin Tatum kalah dalam persentase lemparan bebas (75 persen), tembakan tiga angka (17,4 persen), dan field goals (40,6 persen), sehingga lawan berhasil membalas kekalahan 77-94 dalam laga pertama final, di Dewa United Arena, Tangerang, Kamis (17/7).
Sementara, Anak Dewa menorehkan 80 persen untuk free throw, three point shot (32 persen), dan field goals (43,3 persen).
Hasil laga kedua itu membuat kedua tim harus melakoni laga ketiga, karena skuad asuhan Pablo Favarel berhasil membalas kekalahan 77-94 dalam laga pertama final, pada Kamis (17/7).
Kedua tim akan melakoni laga ketiga atau penentuan di tempat yang sama dengan laga kedua. Hal itu dikarenakan, Pelita Jaya adalah unggulan pertama dalam fase gugur musim ini, sehingga berhak tampil di kandang sendiri dalam pertandingan ketiga.