Pekanbaru, (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Riau menyelidiki pelaku pembakaran lahan dalam kasus kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang luasnya mencapai 100 hektare di Kelurahan Sei Gajah Induk, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir.

Kepala Polda Riau Irjen Pol Herry Heryawan dalam keterangannya di Pekanbaru, Minggu menyatakan pihaknya akan memanggil kepala desa dan pihak terkait untuk penyelidikan, pasalnya kebakaran tersebut sudah terjadi selama lima hari terakhir.

"Setelah ini kami akan panggil kepala desa dan pihak terkait untuk mencari tahu siapa yang membuka lahan pertama kali. Ini tidak main-main,” kata Irjen Herry yang telah meninjau langsung lokasi kebakaran tersebut.

Dia mengatakan saat ini aparat gabungan dari TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadaman Kebakaran Riau masih mengerahkan personel untuk memadamkan api di lokasi.

Jika api belum padam dalam waktu dekat, menurut dia, pihaknya akan mempertimbangkan meminta bantuan helikopter "water bombing" dari TNI AU ataupun perusahaan.

Dia menegaskan komitmennya menindak tegas pelaku pembakaran hutan sebagai bentuk penegakan hukum dan pencegahan karhutla di wilayah Riau.

Selain penegakan hukum, Irjen Herry juga menekankan pentingnya edukasi dan kolaborasi dalam menjaga kelestarian alam dan mencegah terulangnya bencana kabut asap yang berdampak luas.

Sebelumnya pada Sabtu (19/7), Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru mendeteksi 294 titik panas di Provinsi Riau, di antaranya terbanyak berada di Kabupaten Rokan Hilir sebanyak 175 titik.

Selain Kabupaten Rokan Hilir titik panas terbanyak lainnya, antara lain di Kabupaten Rokan Hulu sebanyak 69 titik, Pelalawan (13), Siak (12), Kampar (11), Kota Dumai (8), Bengkalis (4), dan masing-masing satu titik di Kepulauan Meranti dan Kuantan Singingi.

Sementara itu untuk Sumatera secara keseluruhan ada 440 titik panas. Selain Riau sebanyak 294 titik panas, juga terpantau di Sumatra Utara sebanyak 98 titik, Sumatera Barat (28), Sumatera Selatan (10), Jambi (6), Kepulauan Riau (3), dan Aceh (1).