BOLASPORT.COM - Timnas U-23 Indonesia akan menghadapi Malaysia dengan sejumlah pemain berpotensi merepotkan Harimau Muda.
Timnas U-23 Indonesia bakal bentrok dengan Malaysia pada laga terakhir Grup A ASEAN Cup U-23 2025, Senin (20/7/2025).
Garuda Muda saat ini berstatus pemuncak klasemen Grup A dengan enam poin berkat kemenangan 8-0 atas Brunei dan 1-0 atas Filipina.
Pasukan Gerald Vanenburg bisa mempertahankan status juara grup dan lolos ke semifinal, hanya dengan meraih imbang dengan Malaysia.
Tentu saja fans Merah Putih lebih memilih tiga poin, dan Indonesia punya cukup kualitas untuk melakukannya.
"Kami belum pikirkan lolos ke semifinal, selanjutnya kami harus bertanding melawan Malaysia."
"Kami ingin fokus dulu melawan Malaysia," kata Gerald Vanenburg kepada awak media termasuk BolaSport.com.
Malaysia menjalani ASEAN Cup U-23 dengan kurang baik, yaitu kalah 0-2 dari Filipina dan tak mencatatkan cleansheet saat menang 7-1 atas Brunei.
Berikut tiga calon pemain Indonesia yang paling bisa merepotkan tim asuhan Nafuzi Zain.
Rayhan Hannan
Vanenburg memainkan trisula, dengan Rezki Arjuna di sayap kiri, Jens Raven/Hokky Caraka di tengah, dan Rayhan Hannan di sayap kanan.
Di antara tiga posisi tersebut, Rayhan bisa dikatakan pemain paling konsisten, ketimbang Rezki yang minim kontribusi dan duo striker yang bergantian cedera.
Rayhan sudah mencetak satu gol, serta tak terhitung aksi positif di lini depan yang membuat bek lawan terkena kartu kuning.
Ia bisa tampil di sayap kiri, untuk berduet dengan rekan setim Dony Tri Pamungkas, jika Victor Dethan masuk di right winger.
Dony Tri Pamungkas
Baru berusia 20 tahun, Dony Tri Pamungkas menjadi satu-satunya pemain yang dipercaya dalam dua laga beruntun di lini pertahanan.
Vanenburg mengganti tiga pemain di sektor bek tengah dan kanan, tetapi tidak untuk bek kiri.
Dony menawarkan kecepatan dan umpan silang presisi, yang membuat seorang pemain Filipina memperoleh kartu kuning.
Jens Raven
Raven adalah pemain tertajam turnamen ini dengan enam gol, seluruhnya diborong ke gawang Brunei.
Melawan Filipina, ia juga menambah satu gol, tetapi dianulir offside.
Persoalan dalam dirinya adalah faktor fisik, di mana ia mengalami kram melawan Brunei dan hanya bisa menjadi pengganti pada laga berikutnya.