Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menyebutkan potensi masalah mental yang diderita para Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta salah satunya gejala emosional ringan.

Dia dalam keterangan di Jakarta, Minggu mengatakan ASN di DKI Jakarta juga mengalami gangguan tidur.

"Meski belum merupakan diagnosis medis, hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional," kata Ani.

Adapun ini merupakan bagian dari hasil program skrining kesehatan pada 2024 yang diikuti oleh 9.936 ASN.

Berdasarkan pengukuran menggunakan alat SRQ-29 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sekitar 15,03 persen ASN terindikasi memiliki potensi masalah kesehatan mental.

Selain kesehatan mental, aspek kesehatan fisik juga menjadi fokus pemeriksaan yang meliputi pengukuran indeks massa tubuh (IMT), tekanan darah, kebugaran jasmani, dan kadar gula darah sewaktu.

Pemeriksaan kesehatan ini, kata Ani merupakan bagian dari upaya untuk mendeteksi risiko kesehatan sejak dini agar intervensi bisa dilakukan secara cepat dan tepat.

Adapun khusus untuk penanganan kesehatan mental, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta saat ini menyediakan layanan konsultasi daring JakCare sebagai bagian dari program prioritas Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno.

Layanan ini menyediakan akses telekonsultasi yang gratis dan mudah dijangkau oleh ASN maupun masyarakat.

Lalu, sebagai bentuk perluasan layanan promotif, program Cek Kesehatan Gratis (CKG) kini juga dibuka untuk masyarakat umum di sebanyak 44 puskesmas dan 23 puskesmas pembantu. Layanan puskesmas ini disiagakan untuk melayani pemeriksaan kesehatan dasar secara menyeluruh.

“Seluruh warga Jakarta kami ajak untuk memanfaatkan layanan ini demi menjaga kesehatan diri dan keluarga. Kesehatan ASN dan masyarakat adalah kunci utama mewujudkan Jakarta yang lebih sehat, kuat, dan berdaya saing,” ujar Ani.