Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur Jakarta, Rano Karno mengingatkan masyarakat untuk segera mencabut peralatan listrik dari sumber daya listrik setelah digunakan untuk mencegah korsleting yang bisa berujung kebakaran.

"Minimal, kalau setelah memasak nasi atau lainnya dicabut (kepala kabel dari stop kontak), supaya tidak terlalu lama (pada sumber daya listrik," kata dia di Jakarta, Minggu.

Rano mengatakan, 90 persen kebakaran di Jakarta terjadi akibat korsleting listrik. Karenanya, dia mengingatkan warga mewaspadai potensi kebakaran dari sumber listrik.

Selain itu, mereka juga perlu memastikan instalasi listrik sesuai standar, menggunakan kabel berkualitas, serta menghindari beban berlebih pada satu stop kontak.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, telah melakukan sejumlah upaya sebagai pencegahan terjadinya kebakaran di rumah-rumah, termasuk melalui Gerakan Masyarakat Punya Apar (alat pemadam api ringan) (GEMPAR).

Namun, upaya ini, kata Rano tetap membutuhkan kesadaran masyarakat untuk mewaspadai potensi kebakaran.

"Selain memang kita punya program memberikan Apar di setiap RT/RW, tapi juga dari kesadaran masyarakat itu sendiri," kata dia.

Sementara itu, Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta (Gulkarmat) mencatat setidaknya hingga 15 Juli 2025 telah terjadi 922 kali kebakaran.

Kebakaran merupakan ancaman yang serius dan jumlah kejadiannya meningkat setiap tahun. Pada tahun 2020, misalnya, tercatat sebanyak 1.505 kasus kebakaran, kemudian meningkat menjadi 1.535 kasus pada tahun 2021 dan terus meningkat menjadi 1.691 kasus pada tahun 2022.

Lalu, pada tahun 2023 tercatat 2.286 kasus kebakaran, sementara tahun 2024 kejadian kebakaran sebanyak 1.969 kasus (terjadi penurunan akibat program yang dijalankan Dinas Gulkarmat DKI).

Kebakaran ini sebanyak 61 persen diduga karena masalah listrik, baik komponen listrik yang tidak sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), pemasangan yang kurang memenuhi standar operasi maupun kelalaian masyarakat mengelola listrik pada saat di rumah dan kantor.

Pekan ini, tercatat kebakaran terjadi di tiga lokasi yakni di Jalan Muara Baru Raya Penjaringan Jakarta Utara pada Minggu, menyebabkan dua orang meninggal dunia, lalu siang tadi di Jalan Juraganan 1, Grogol Utara, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, dan di Jalan Kutilang 28, RW02, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan pada Sabtu (19/7), mengakibatkan empat korban meninggal dunia.