Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto menyebut Indonesia mempercepat peremajaan dan pembibitan cokelat agar dapat segera diekspor ke luar negeri, termasuk Belarusia, karena saat ini harga komoditas tersebut naik di beberapa negara disebabkan beberapa penghasilnya terkendala cuaca buruk dan penyakit.
Kebutuhan banyak negara, termasuk Belarusia, terhadap cokelat itu merupakan salah satu isi pembicaraan antara Presiden Prabowo dengan Presiden Ke-7 Joko Widodo saat keduanya bertemu di kediaman pribadi Jokowi di Surakarta, Jawa Tengah, Minggu.
"Saya juga mampir di Belarusia, mereka punya potash, mereka butuh karet kita. Mereka butuh banyak komoditas kita, dan ternyata harga cokelat dunia lagi sangat tinggi, dan banyak berharap cokelat dari kita," kata Presiden Prabowo menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di pelataran kediaman pribadi Jokowi.
"Kita juga harus segera pembibitan baru, peremajaan baru. Ini kita sudah akan lakukan, karena ternyata harga cokelat naiknya sangat signifikan di dunia, karena rupanya di Amerika Latin dan di Afrika mungkin ada wabah ya, wabah yang merusak banyak pohon-pohon cokelat di Amerika Latin dan di Afrika. Saya kira itu yang saya ceritakan (kepada Bapak Jokowi, red.)," sambung Prabowo.
Presiden Prabowo bertemu dengan Presiden Republik Belarus Aleksandr Lukashenko dalam rangkaian lawatan luar negerinya Selasa (15/7). Belarusia merupakan negara terakhir yang menjadi tujuan Prabowo dalam rangkaian kunjungan luar negerinya itu setelah Presiden RI melawat ke Arab Saudi, Inggris, Brazil, dan Prancis.
Di kediaman Lukashenko, Presiden Prabowo pun berbincang-bincang selama 3 jam dengan orang nomor wahid di Belarusia itu. Presiden Prabowo pun menjadi pemimpin negara kedua yang diterima oleh Lukashenko di kediamannya setelah Presiden Rusia Vladimir Putin, terutama setelah kediamannya itu direstorasi.
Dalam pertemuannya dengan Lukashenko, Presiden Prabowo berbincang-bincang membahas isu-isu strategis bilateral Indonesia dan Belarusia, termasuk peluang kerja sama Indonesia mendapatkan bahan baku pupuk dari Belarusia. Presiden Prabowo juga memanfaatkan pertemuan itu untuk mengundang Lukashenko untuk berkunjung ke Indonesia.