Bandarlampung (ANTARA) - Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal meminta 213 orang mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Internasional yaitu International Student Community Engagement (ISCE) 2025 dapat ikut serta membantu membangun dan memajukan desa di daerahnya.

Sebanyak 213 mahasiswa tersebut akan melakukan KKN di Kabupaten Lampung Timur dan Pesawaran. Mahasiswa itu terdiri dari 177 orang mahasiswa dari perguruan tinggi negeri wilayah barat Indonesia, serta 36 orang mahasiswa asing dari berbagai negara seperti Yaman, Myanmar, Nigeria, Palestina, Malaysia, dan Thailand.

"Melalui program ini, kami berharap para mahasiswa bisa membantu teman-teman di desa-desa di Lampung Timur dan Pesawaran untuk memberikan nilai tambah yang nyata, agar pendapatan masyarakat meningkat,” ujar Rahmat Mirzani Djausal berdasarkan keterangannya di Bandarlampung, Senin.

Ia mengatakan para peserta KKN Internasional harus bisa berkontribusi nyata dalam memberdayakan desa masyarakat melalui inovasi dan kolaborasi lintas budaya.

"Desa menjadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Lampung dalam permasalahan pembangunan. Sehingga perlu adanya peran aktif dari para pemangku kepentingan, termasuk perguruan tinggi, dalam menciptakan solusi berkelanjutan di desa," katanya.

Dia melanjutkan pelaksanaan KKN Internasional merupakan bentuk nyata dari pembelajaran kolaboratif, pertukaran lintas budaya, dan pemberdayaan masyarakat desa.

"Mahasiswa diharapkan mampu menerapkan ilmu pengetahuan secara langsung di masyarakat, terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan, teknologi, lingkungan, budaya, dan ekonomi lokal,” ujar dia.

Ia mengungkapkan Lampung berpotensi sebagai penyangga pangan nasional, dengan sektor pertanian, industri pengolahan, dan perdagangan yang memberikan kontribusi hingga 59,39 persen terhadap perekonomian daerah.

“Lampung juga mencatatkan pertumbuhan ekonomi triwulan I 2025 sebesar 5,47 persen dan tertinggi di Sumatera. Namun, terobosan diperlukan untuk memastikan manfaat pembangunan dapat dirasakan hingga pelosok desa,” tambahnya.

Ia memaparkan keberhasilan Provinsi Lampung dalam menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menjadi 4,19 persen pada 2024 lebih rendah dibandingkan rata-rata nasional dan regional Sumatera. Diharapkan terus meningkat seiring dengan peran aktif mahasiswa dalam program-program pemberdayaan.

"Kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi menjadi kunci dalam menciptakan lulusan yang kompeten dan siap berkontribusi di dunia kerja. Sekaligus mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lampung,” ucap dia.

Dia pun berharap kehadiran KKN Internasional tersebut dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat Lampung, khususnya di Lampung Timur dan Pesawaran dalam meningkatkan kesejahteraan serta memperkuat fondasi pembangunan desa.

Diketahui sebelumnya ISCE 2025 merupakan program KKN Internasional II hasil kolaborasi antara Institut Teknologi Sumatera (ITERA) sebagai tuan rumah dan Universitas Lampung (Unila), di bawah koordinasi Badan Kerja Sama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat.