NOVA.ID -Menanam pohon seringkali dianggap sebagai tindakan sederhana, namun dampaknya sangat besar dan meluas, terutama bagi generasi mendatang.
Keputusan kita hari ini untuk menanam dan menjaga pohon akan menentukan kualitas lingkungan dan kehidupan yang akan diwarisi oleh anak cucu kita.
Ini bukan hanya tentang keindahan, tetapi tentang keberlanjutan ekosistem, iklim, dan bahkan ekonomi.
Salah satu manfaat paling fundamental dari pohon adalah perannya dalam memproduksi oksigen dan menyerap karbon dioksida.
Pohon bertindak sebagai paru-paru bumi, menyaring polutan dari udara dan membantu menjaga kualitas udara tetap bersih.
Untuk generasi mendatang, ini berarti mereka akan menghirup udara yang lebih sehat, mengurangi risiko penyakit pernapasan.
Selain itu, pohon juga berperan penting dalam siklus air. Akar pohon membantu mengikat tanah dan mencegah erosi, yang dapat menyebabkan sedimentasi di sungai dan danau.
Hutan juga bertindak sebagai spons alami, menyerap air hujan dan secara bertahap melepaskannya ke dalam tanah, mengisi kembali akuifer air tanah.
Ini memastikan pasokan air bersih yang stabil untuk konsumsi, pertanian, dan industri di masa depan.
Pentingnya menjaga kelestarian lingkungan turut diwujudkan olehAEON Environmental Foundation (AEF) yang mengadakan "Penanaman Pohon Tangerang" fase pertama di Taman Mangrove Ketapang, Tangerang, Banten, Indonesia.
Kegiatan penanaman 1.000 pohon bakau yang dilakukan oleh 200 sukarelawan Indonesia ini, menjadi momentum bagi masyarakat untuk dapat ikut berperan aktif dalam menjaga lingkungan, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga kehidupan generasi mendatang.
Upacara simbolis "Penanaman Pohon Tangerang" dimulai Sabtu pagi, 19 Juli 2025. Acara ini dihadiri oleh Nishihara Kensaku dari AEON Environmental Foundation, Soma Atmaja selaku Sekretaris Daerah Kabupaten Tangerang, Inge Retnowati dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (Direktur Konservasi dan Keanekaragaman Hayati), serta Mely Salim yang mewakili Emil Salim Institute.
"AEF adalah organisasi swasta pertama di Jepang yang memfokuskan diri pada hal penanganan isu-isu lingkungan global. Sejak berdiri hingga saat ini, AEF telah bekerja sama dengan masyarakat di berbagai belahan dunia, institusi akademik, dan institusi penelitian, dalam mewujudkan kegiatan di lingkup penghijauan dan edukasi tentang lingkungan," jelas Nishihara.
Ia juga menambahkan bahwa pada kegiatan penanaman pohon kali ini, AEON Environmental Foundation bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang dan Emil Salim Institute, untuk menanam 1.000 pohon bakau yang diharapkan dapat membantu melestarikan lingkungan di pesisir Tangerang, sebagai bentuk komitmen AEON di Indonesia.
Sejak didirikan sebagai yayasan berbadan hukum mandiri di Jepang pada 1990, AEF telah berkontribusi besar dengan menanam lebih dari 12,68 juta pohon di 11 negara.
Di Indonesia, upaya penanaman pohon AEF di Jakarta dimulai sejak 2011. Melalui enam kegiatan hingga 2024, 94.000 pohon berhasil ditanam berkat kolaborasi 8.100 sukarelawan Jepang dan Indonesia.
Pertengahan 2025 menandai awal penanaman pohon AEF di Tangerang, berlokasi di Taman Mangrove Ketapang. Program ini bertujuan ganda: mencegah banjir di area sekitar sekaligus memulihkan kondisi pantai.
Diharapkan, pohon-pohon yang ditanam akan tumbuh subur, membentuk hutan yang mendukung keanekaragaman hayati dan memberikan dampak positif jangka panjang bagi lingkungan.
"Tahun ini lokasi penanaman kami berpindah ke Taman Mangrove Ketapang yang terletak di Kecamatan Mauk, Kabupaten Tangerang, atas masukan dari Profesor Emil Salim. Termasuk di dalamnya keterlibatan beliau dan tim dalam proses penentuan tempat penanaman pada hari ini. Kami mewakili yayasan menyampaikan terima kasih dan salam hormat kami kepada beliau," papar Nishihara.
Ia juga kembali menggarisbawahi vitalnya peran bakau. Bakau tidak hanya berkontribusi dalam penyerapan karbon dioksida untuk mengurangi pemanasan global, tetapi juga, berkat kemampuannya bertahan dari kenaikan air laut, dapat mencegah erosi daratan.
"Dengan segala kebaikan bakau ini, saya berharap secara tulus bahwa dari 1.000 bakau yang ditanam bersama pada hari ini, akan tumbuh sebuah hutan yang kaya akan kehidupan di dalamnya, dan memberikan dampak positif terhadap masyarakat di sekitar Taman Mangrove Ketapang," pesan Nishihara.