BOLASPORT.COM - Jens Raven membuang beberapa peluang emas saat timnas U-23 Indonesia ditahan Malaysia dengan skor 0-0.
Jens Raven dianggap sebagai juru gedor sempurna kala menggelontorenam gol ke gawang Brunei Darussalam di ASEAN Cup U-23 2025.
Namun dalam dua laga setelahnya, penyerang produk FC Dordrecht itu tumpul dan gagal menambah gol.
Pada laga kedua kontra Filipina, ia berlaga dalam keadaan setengah fit dan hanya dimainkan pada babak kedua.
Pada Senin (22/7/2025) malam, Raven kembali bertindak sebagai starter dengan harapan mengamankan kemenangan atas Malaysia.
Pemain yang kini membela Bali United itu bukannya tanpa peluang.
Ia diberi servis cutback oleh Achmad Maulana Syarif pada awal babak kedua, tetapi finishing-nya diblok kiper lawan.
Pada menit ke-63, Raven kembali memperoleh peluang kalai Indonesia mendapatkan sebuah serangan balik.
Bola yang dibuang Achmad Maulana Syarif disentuh dengan manis oleh Rahmat Arjuna, untuk kemudian diterima Rayhan Hannan.
Hanya sekali sentuh, Rayhan mengirimkan bola ke arah lari Jens Raven tepat dari setengah lapangan.
Andai punya kecepatan, Raven bakal mengkonversi bola tersebut dengan melebihi lari bek Malaysia yang mengejarnya.
Pemain yang tak punya kecepatan seharusnya mengkompensasinya dengan pengambilan keputusan kilat, tetapi Raven tidak cukup tanggap melepas bola ke Arjuna di tiang jauh.
Alhasil, lantaran bola juga jatuh di kaki lemahnya (kiri), Raven lebih dulu ditekel bek Malaysia setelah dribelnya terlalu jauh (gambar atas).
Peluang emas saat Raven, Arjuna, dan Rayhan dalam situasi counter-attack itu hanya berbuah sepak pojok.
"Saya kira hari ini pertandingannya sulit. Malaysia bermain rapat dan defensif," keluh pelatih Gerald Vanenburg.
"Saya rasa kami benar-benar kurang baik dalam hal penyelesaian."
"Biasanya Jens Raven mudah membuat gol, tetapi malam ini tidak seperti itu," tandasnya.
Semestinya tugas striker pengganti untuk mengambil alih pekerjaan, tetapi Hokky Caraka juga gagal mencetak gol pada 16 menit terakhir.
Menghadapi lawan lebih berat di babak semifinal/final, Vanenburg mesti mencari solusi.