Binar resmi meluncurkan Sincro. Ini adalah platform AI lokal berbasis no-code yang dirancang untuk memudahkan siapa saja termasuk yang tidak memiliki latar belakang teknis dalam membangun dan mengoperasikan AI agent secara mandiri.
Sincro menjadi langkah strategis Binar dalam menjembatani kesenjangan antara potensi teknologi AI dengan kesiapan organisasi dan individu di Indonesia. Platform ini lahir dari akuisisi teknologi dan tim R&D QUTKE, startup AI agent builder no-code asal China, yang kini telah dilokalisasi untuk kebutuhan pasar Indonesia.
Solusi B2B untuk Automasi Cerdas
Sincro bukan sekadar alat pembuat AI, melainkan infrastruktur AI lengkap yang menggabungkan agent builder, orchestrator, dan konektor lokal dalam satu platform. Solusi ini memungkinkan perusahaan untuk menerapkan AI dengan cepat, tepat, dan sesuai konteks, tanpa harus membangun dari nol.
Dengan waktu implementasi hanya dua minggu, perusahaan dapat langsung merasakan dampak nyata dari otomasi cerdas. Beberapa contoh penggunaannya termasuk pelaporan otomatis, pengaturan harga dinamis, orkestrasi alur kerja antar sistem seperti ERP, Google Suite, WhatsApp, hingga layanan dukungan berbasis AI untuk fungsi HR, keuangan, dan operasional penjualan.
"Sincro menjadi penghubung antara potensi teknologi dan kesiapan organisasi di Indonesia. Kami bergerak dari membangun untuk Anda menjadi memampukan Anda untuk membangun," ujar Alamanda Shantika, CEO Binar dalam keterangan resmi yang diterima detikINET, Rabu (23/7/2025).
Buka Akses AI untuk Generasi Muda
Tidak hanya menyasar sektor korporasi, Binar juga menghadirkan Sincro sebagai alat belajar bagi siswa sekolah dasar hingga menengah. Melalui pendekatan learning by building, siswa diajak untuk memahami dan menciptakan solusi AI untuk permasalahan lokal.
Langkah ini telah dimulai melalui kerja sama dengan beberapa sekolah internasional, yang akan mengintegrasikan Sincro ke dalam kurikulum mereka. Binar juga menyediakan pelatihan guru dan lisensi kurikulum untuk mendukung inisiatif ini.
"Kami percaya masa depan bukan hanya tentang menggunakan AI, tetapi juga tentang menciptakan AI. Anak Indonesia usia 11 tahun pun bisa membangun solusi AI yang relevan jika diberi alat yang tepat," tambah Alamanda.
Dengan lebih dari 100 klien korporat dan jangkauan ke ribuan pelajar, Sincro diposisikan sebagai fondasi AI nasional yang skalabel, kompetitif, dan berulang. Platform ini tidak hanya menawarkan teknologi, tetapi juga model distribusi AI yang menjangkau sektor swasta hingga pendidikan.
"Kami tidak hanya membangun AI builder, tetapi jalur distribusi adopsi AI, dari enterprise hingga sekolah," kata Alamanda.
Melalui Sincro, Binar membuka peluang kolaborasi strategis dan pendanaan untuk memperluas adopsi secara nasional maupun regional. Akuisisi teknologi QUTKE dan transfer pengetahuan dari insinyur Tiongkok ke tim Indonesia menunjukkan komitmen Binar dalam membangun ekosistem AI lokal yang inklusif dan mandiri.