Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menyiagakan sebanyak 1.864 kamera pengawas (CCTV) dan petugas untuk menjamin keamanan di seluruh area layanan stasiun.

"Saat ini total terdapat 1.846 CCTV dan juga ada petugas keamanan yang terpasang di seluruh layanan Whoosh," kata General Manager Corporate Secretary PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Eva Chairunisa saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

CCTV tersebut terpasang di seluruh layanan Whoosh mulai dari stasiun, rangkaian, jalur, depo, untuk memantau setiap pergerakan penumpang, perjalanan Whoosh dan berbagai objek asing yang mungkin mengganggu keamanan dan keselamatan perjalanan.

"Hal ini untuk meningkatkan pengawasan di seluruh area layanan Kereta Cepat Whoos," katanya.

Sedangkan petugas keamanan berada di sejumlah titik layanan untuk melakukan patroli rutin dan penanganan cepat jika terjadi hal-hal yang mencurigakan.

Langkah ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan, keselamatan dan ketertiban selama operasional berlangsung.

Selain itu, sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat, KCIC mengingatkan bahwa sejumlah tindakan di lingkungan Whoosh dapat dikenai sanksi pidana, seperti pencurian barang milik penumpang lain.

Lalu, tindakan kekerasan terhadap petugas, perusakan fasilitas dan pencurian fasilitas layanan seperti bantal, perlengkapan petugas atau fasilitas Whoosh lainnya.

Seluruh tindakan tersebut akan diproses sesuai hukum yang berlaku, dan KCIC mengajak seluruh penumpang untuk menjaga keamanan dan kenyamanan bersama dengan tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan.

Hal tersebut sebagaimana diatur dalam perundang-undangan yang berlaku pada Pasal 362 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana.

Bunyi pasal tersebut, yakni "Barang siapa mengambil barang sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian kepunyaan orang lain, dengan maksud untuk dimiliki secara melawan hukum, diancam karena pencurian, dengan pidana penjara paling lama lima tahun atau pidana denda paling banyak sembilan ratus rupiah".

KCIC juga mengajak seluruh penumpang Whoosh agar tidak melakukan tindakan yang melanggar hukum serta bersama-sama menjaga keamanan dan kenyamanan perjalanan.

"Perilaku bertanggung jawab dari setiap penumpang menjadi bagian penting dalam menciptakan suasana aman, nyaman, dan berkelas di layanan Kereta Cepat Whoosh," katanya.

Sebelumnya, pada Sabtu (19/7) lalu, seorang penumpang tertangkap melalui CCTV saat melepas dan membawa bantal dari Whoosh G1063 keberangkatan dari Stasiun Halim.

Dari rekaman CCTV, identitas pelaku berhasil diketahui dan yang bersangkutan kini telah diamankan oleh pihak Kepolisian untuk proses lebih lanjut.