TIMESINDONESIA, CIANJUR – Sebuah video yang beredar luas di media sosial memperlihatkan duel antar pelajardi Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, dan memicu kegemparan publik.
Dalam rekaman berdurasi sekitar satu menit delapan belas detik itu, tampak dua remaja laki-laki tengah bertarung satu lawan satu di atas Jembatan Parigi, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur, disaksikan oleh sejumlah teman mereka.
Suasana dalam video terdengar riuh, penuh sorakan, seolah yang terjadi adalah tontonan yang biasa. Namun tak ada yang menyangka duel malam itu akan berubah menjadi tragedi. Salah satu peserta duel, diduga terpeleset atau terdorong saat perkelahian berlangsung, terjatuh ke sungai di bawah jembatan.
Tak lama kemudian, video lanjutan pun beredar, menunjukkan proses pencarian dan kondisi korban yang menghembuskan napas terakhir setelah sempat dirawat beberapa hari di rumah sakit.
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmi Halimudin, membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul setengah sebelas malam.
"Duel tersebut diduga merupakan pertemuan yang telah direncanakan antara pelajar dari sebuah SMP negeri dan pelajar MTs," katanya dalam keterangan tertulis yang diterima TIMES Indonesia, Rabu (23/7/2025).
Lebih lanjut dia menyebutkan, dua orang dikabarkan terjatuh ke sungai dalam kejadian tersebut, salah satunya akhirnya meninggal dunia. Satu korban lainnya selamat namun mengalami luka-luka.
Helmi menyampaikan bahwa pihaknya sangat prihatin dan telah berkoordinasi dengan berbagai instansi untuk menangani dampak kejadian ini, termasuk pendampingan bagi pihak sekolah dan keluarga korban.
Lebih jauh tragedi ini menambah daftar panjang kekhawatiran akan maraknya kekerasan remaja yang terekam dan tersebar di dunia maya.
Masyarakat pun mulai mempertanyakan sejauh mana kontrol lingkungan sekolah dan keluarga dalam membina karakter serta mengawasi aktivitas anak-anak di luar jam pelajaran.
Pihak berwenang diharapkan segera mengambil langkah tegas agar kejadian serupa tidak terulang dan menjadi bahan renungan bagi semua pihak bahwa keberanian bukan diukur dari adu fisik, melainkan dari kemampuan menahan diri. (*)