TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Bulan Muharram menjadi momen penting bagi berbagai lembaga sosial untuk memperkuat kepedulian terhadap anak-anak yatim. Salah satunya dilakukan oleh Daarut Tauhiid (DT) Peduli melalui program tahunan bertajuk “Muharram Peduli Yatim”.
Program ini bertujuan memberikan bantuan kepada anak-anak yatim dan keluarga kurang mampu dalam bentuk paket santunan, sembako, makanan siap saji, hingga kegiatan sosial lainnya. Pada tahun 2025, cakupan distribusinya menjangkau 33 kota/kabupaten di Indonesia, serta sebagian wilayah di Gaza, Palestina.
“Program Muharram Peduli Yatim DT Peduli, inisiatif amal di bulan Muharram yang bertujuan memberikan santunan, kebahagiaan, dan harapan bagi anak-anak yatim dan dhuafa,” ujar Dede Sugih Hartono, Staf Sosial Kemanusiaan DT Peduli, Selasa (15/7/2025).
Beberapa program yang dijalankan mencakup: Beasiswa Hafidz Al-Qur’an, Rumah Tahfidz Qur’an, Beasiswa Pelajar Unggul, Khitanan Barokah, Belanja Bahagia, hingga Santunan Bahagia untuk anak yatim. Total target bantuan tahun ini ditujukan kepada sekitar 25.000 anak yatim, dengan nilai santunan berkisar antara Rp300.000 hingga Rp600.000 per anak. DT Peduli menargetkan penggalangan dana sebesar Rp5,5 miliar.
Manfaat dari program ini meliputi pemenuhan kebutuhan dasar seperti makanan dan perlengkapan sekolah. Selain itu, program ini juga dirancang untuk memberikan dampak jangka panjang melalui pembinaan dan pelatihan agar anak-anak yatim dapat tumbuh mandiri.
“Beberapa anak yatim binaan terdahulu kini telah tumbuh menjadi pemuda tangguh, ada yang melanjutkan ke pendidikan tinggi, menjadi penghafal Qur’an, atau aktif dalam dakwah sosial,” kata Dede.
Pada pelaksanaannya tahun ini, sistem distribusi bantuan juga mulai terintegrasi secara digital, termasuk melalui penggunaan QRIS dan platform daring. Pendekatan ini diterapkan untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi penyaluran bantuan.
Program “Muharram Peduli Yatim” berlangsung selama bulan Muharram 1447 H, yang bertepatan dengan Juni hingga Juli 2025.