Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Palu Sulawesi Tengah, Tiga Rumah Warga di Poso Dilaporkan Rusak
Gryfid Talumedun July 25, 2025 07:32 AM

Guncangan kuat kembali menggoyang wilayah Sulawesi Tengah.

Gempa bumi dengan magnitudo 6,0 terjadi pada Kamis malam (24/7/2025) pukul 21.06 WITA dan terasa hingga Kota Palu dan sekitarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan bahwa dampak gempa merusak tiga unit rumah warga di Kabupaten Poso.

Hingga saat ini, belum ada laporan korban jiwa, namun sejumlah warga sempat panik dan berhamburan keluar rumah saat gempa terjadi.

Tim BPBD telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan pendataan dan pengecekan lanjutan.

“Kami masih terus berkoordinasi dengan pemerintah kabupaten dan relawan di lapangan untuk memantau dampak lanjutan dan memastikan keselamatan warga,” ujar seorang perwakilan BPBD.

Gempa ini menjadi pengingat bahwa wilayah Sulawesi Tengah, termasuk Palu dan Poso, masih berada di zona rawan gempa.

Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap kemungkinan gempa susulan, serta mengikuti arahan dari pihak berwenang.

BMKG mencatat bahwa pusat gempa berada di kedalaman menengah dan tidak berpotensi tsunami.

Namun demikian, masyarakat tetap diminta untuk tidak terpancing isu atau informasi yang belum terverifikasi.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Tengah melaporkan bahwa tiga unit rumah warga di Kabupaten Poso mengalami kerusakan akibat gempa dengan magnitudo 6,0 yang terjadi pada Kamis (24/7/2025) pukul 21.06 WITA.

"Data ini bersifat sementara, bisa saja berubah karena tim reaksi cepat (TRC) BPBD sedang melakukan asesmen lapangan," Kepala BPBD Sulawesi Tengah, Akris Fattah Yunus, Kamis, dikutip dari Antara.

Ia menambahkan bahwa kerusakan yang dilaporkan berupa rusak ringan, dengan dinding rumah jebol akibat guncangan gempa yang dirasakan di Kecamatan Pamona Tenggara, Pamona Selatan, dan Tindoli.

Meskipun tidak ada korban jiwa, Akris mengungkapkan bahwa masyarakat masih merasa cemas dan belum berani masuk ke dalam rumah mereka karena gempa susulan masih sering terjadi.

"Tim kami terus melakukan asesmen, berkoordinasi dengan BPBD Poso dan pemerintah desa setempat guna memperoleh informasi selanjutnya," ujarnya.

Menurut pemantauan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa terletak di darat pada koordinat 2,01 derajat LS dan 120,78 derajat BT, dengan kedalaman 10 kilometer, yang mengategorikan gempa tersebut sebagai gempa dangkal.

Daryono, Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG, melalui keterangan tertulisnya, menjelaskan bahwa analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa memiliki pergerakan geser (strike-slip).

Ia juga menyampaikan bahwa guncangan dirasakan di berbagai daerah, termasuk Poso, Kolonodale di Kabupaten Morowali Utara, dan Mangkutana dengan skala intensitas IV - V MMI, yang berarti getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk.

Lebih lanjut, daerah Palopo, Toraja, Mappadeceng di Sulawesi Selatan, dan Bungku di Kabupaten Morowali merasakan guncangan dengan skala intensitas III-IV MMI.

Sedangkan wilayah Kota Palu merasakan dengan skala intensitas II - III MMI, di mana getaran dirasakan oleh beberapa orang dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

"Daerah Mamuju, Malunda, dan Pasangkayu di Sulawesi Barat dirasakan dengan skala intensitas III MMI," tambah Daryono.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.