TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN - Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, yang kerap dijuluki Bumi Sukowati menyimpan kekayaan alam luar biasa yang belum banyak tersorot.
Meski namanya belum setenar destinasi wisata seperti Yogyakarta atau Magelang, keindahan Sragen tak kalah memesona, terutama bagi pencinta wisata alam dan suasana pedesaan yang tenang.
Terletak di bagian timur Provinsi Jawa Tengah, Sragen menawarkan lanskap yang beragam: dari hamparan sawah yang hijau, danau raksasa, air terjun tersembunyi, hingga bukit yang memanjakan mata.
Semuanya tersaji dalam balutan nuansa alami yang cocok untuk healing, menyepi, maupun sekadar menikmati akhir pekan bersama keluarga dan orang tercinta.
Berikut 6 destinasi wisata alam pilihan di Sragen yang layak masuk daftar kunjungan Tribuners:
1. Kedung Grujug
Jika Tribuners mencari spot yang lebih tersembunyi dan alami, Kedung Grujug di Desa Doyong, Kecamatan Miri, bisa menjadi pilihan.
Air terjun kecil ini memiliki kolam jernih dengan arus yang cukup tenang, cocok untuk bermain air atau sekadar merendam kaki.
Daya tarik utamanya terletak pada formasi tebing-tebing alami yang terbentuk dari erosi air selama ratusan tahun, menciptakan relief indah yang sangat fotogenik.
Jarak dari pusat Kota Solo ke Kedung Grujug adalah 23 km.
Bisa ditempuh dalam waktu 41 menit menaiki kendaraan pribadi.
2. Air Terjun Dung Jengglong
Masih di Kecamatan Miri, tepatnya di Kebayanan 1, Bagor, terdapat Air Terjun Dung Jengglong.
Meski hanya memiliki ketinggian sekitar 4 meter, air terjun ini menyimpan keindahan yang tak kalah dari destinasi serupa di daerah lain.
Kolam alami di bawah air terjun cukup bening dan menyegarkan, menjadikannya tempat yang ideal untuk healing trip atau piknik sederhana.
Aksesnya relatif mudah dijangkau, dan karena belum banyak diketahui, suasananya masih sepi dan alami.
Jarak dari pusat Kota Solo ke Dung Jengglong adalah 25 km.
Bisa ditempuh dalam waktu 43 menit menaiki kendaraan pribadi.
3. Gunung Banyak
Nama Gunung Banyak memang sedikit menipu.
Alih-alih pegunungan besar, tempat ini adalah bukit berundak yang terlihat seperti barisan gunung mini, terletak di Desa Srawung, Kecamatan Gesi.
Daya tarik utamanya terletak pada lanskap persawahan yang membentang hijau serta udara segar khas pedesaan.
Lokasi ini sangat cocok untuk family gathering, bersepeda, atau sekadar menikmati pemTribunersngan sore sambil menyesap kopi.
Jarak dari pusat Kota Solo ke Gunung Banyak adalah 47 km.
Bisa ditempuh dalam waktu 1 jam 9 menit menaiki kendaraan pribadi.
4. Wisata Alam Betisrejo
Nama Betisrejo berasal dari tiga desa di Kecamatan Sambirejo — Jambeyan, Jetis, dan Sukorejo — yang bersatu mengembangkan kawasan wisata alam terpadu.
Tempat ini menawarkan paket lengkap wisata alam: mulai dari sawah terasering yang instagramable, kolam air panas alami, jalur trekking, bumi perkemahan, hingga homestay ramah keluarga.
Betisrejo sangat cocok untuk wisata edukatif, wisata keluarga, hingga kegiatan luar ruangan pelajar dan mahasiswa.
Tidak jarang pengunjung menginap untuk merasakan atmosfer pedesaan secara lebih mendalam.
Jarak dari pusat Kota Solo ke Wisata Terpadu Betisrejo adalah 55 km.
Bisa ditempuh dalam waktu 1 jam 29 menit menaiki kendaraan pribadi.
5. Waduk Gebyar
Tak jauh dari pusat kota, di Kelurahan Jambeyan, Kecamatan Sambirejo, berdiri Waduk Gebyar yang menyuguhkan panorama langsung ke arah Gunung Lawu.
Lokasi ini menjadi incaran para pemburu foto lanskap, terutama saat pagi hari ketika sinar matahari mulai menyapu kabut tipis yang menggantung di atas air.
Suasananya yang hening dan alami sangat cocok untuk piknik, meditasi, atau sekadar bersantai melepas penat dari hiruk pikuk kota.
Jarak dari pusat Kota Solo ke Waduk Gebyar adalah 51 km.
Bisa ditempuh dalam waktu 1 jam 20 menit menaiki kendaraan pribadi.
Tips Wisata ke Sragen: Nikmati Alam dan Budaya Bumi Sukowati dengan Maksimal
Sragen, kabupaten di timur Jawa Tengah yang berbatasan langsung dengan Jawa Timur, kini makin dikenal sebagai destinasi wisata alam dan budaya yang menarik.
Supaya kunjungan Tribuners berjalan lancar dan menyenangkan, simak tips-tips berikut sebelum berangkat ke Bumi Sukowati!
1. Riset Lokasi dan Rute Terlebih Dahulu
Sragen memiliki banyak wisata tersembunyi seperti Waduk Gebyar, Kedung Grujug, dan Air Terjun Dung Jengglong yang aksesnya tidak semua bisa dicapai transportasi umum.
Pastikan:
Menggunakan Google Maps atau aplikasi peta offline
Bertanya ke warga sekitar saat bingung arah (orang Sragen terkenal ramah!)
Siapkan kendaraan pribadi jika memungkinkan
2. Pilih Waktu yang Tepat
Musim hujan (November–Maret) bisa membuat akses ke wisata alam jadi licin atau sulit.
Waktu terbaik ke Sragen adalah:
April–Oktober (musim kemarau, pemandangan cerah)
Datang pagi hari untuk menghindari panas dan ramai pengunjung
Khusus sunrise di Waduk Gebyar, datang sebelum pukul 05.30 WIB
3. Bawa Perlengkapan Pribadi
Beberapa lokasi wisata belum memiliki fasilitas lengkap. Jadi, bawalah:
4. Bawa Bekal atau Makan di Warung Lokal
Beberapa wisata alam masih alami tanpa kantin atau restoran, jadi:
5. Siapkan Kamera atau Ponsel dengan Baterai Penuh
Sragen punya banyak spot instagramable, terutama di:
Pastikan baterai kamera/ponsel penuh & bawa power bank!
6. Coba Wisata Menginap di Alam
Beberapa lokasi seperti Wisata Alam Betisrejo menyediakan fasilitas camping, homestay, dan wisata edukatif. Rasakan suasana pedesaan asli:
7. Jaga Etika dan Kebersihan
Karena banyak destinasi masih alami dan belum dikelola secara masif:
8. Tetap Waspada dan Utamakan Keselamatan
Meski suasananya tenang, tetap perhatikan:
Pelajari Sedikit Bahasa Jawa Ngoko
Warga Sragen sangat terbuka dan ramah.
Dengan sapaan ringan seperti:
“Sugeng enjing” (selamat pagi)
“Matur nuwun” (terima kasih) Anda bisa langsung akrab dengan warga lokal.
(*)