TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG - Sebanyak 40 peserta muda antusias mengikuti acara Cooking Class bertajuk “Healthy Cupcake for a Better Life”, yang diselenggarakan oleh Ratu Faiza Nabila, mahasiswi Program Studi Informasi dan Humas Universitas Diponegoro di Semarang, Sabtu (26/7/2025).
Bekerja sama dengan pelaku usaha lokal Senirasa Kue Forever, kegiatan edukatif ini mengajak generasi muda di Kota Semarang untuk lebih bijak dalam memilih makanan manis dengan mengenal konsep dessert yang sehat dan rendah gula.
Ratu menyampaikan, kegiatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya generasi muda, bahwa dessert atau makanan penutup tidak harus identik dengan tingginya kadar gula dan lemak.
Dalam acara ini, peserta tidak hanya mendapatkan pemahaman teori, tetapi juga mempraktikkan secara langsung cara membuat cupcake sehat yang tetap lezat meski berbahan rendah gula dan lemak.
“Dessert seharusnya bisa dinikmati tanpa rasa bersalah. Lewat kelas ini, kami ingin mengajak masyarakat lebih sadar akan dampak konsumsi makanan manis berlebihan terhadap kesehatan,” ujar Ratu Faiza.
Berdasarkan Total Diet Study 2014 saat ini jumlah konsumsi rata-rata gula tambahan masyarakat Indonesia berkisar antara 25–45 gram per orang per hari atau setara 6–11 sendok teh.
Ini melampaui batas aman konsumsi harian yang direkomendasikan WHO, yaitu 25 gram.
Kemudian, sekitar 11,8 persen penduduk Indonesia tercatat mengonsumsi gula lebih dari 50 gram per hari.
Gula tambahan ini sebagian besar berasal dari minuman kemasan dan camilan ringan.
Tren terbaru menunjukkan pergeseran minat konsumen Indonesia terhadap makanan yang lebih sehat.
Dalam riset Innova Market Insights (2024), tercatat bahwa 19 % konsumen mulai beralih ke makanan rendah gula dan tinggi serat.
Selain itu, kelompok usia 23–55 tahun dinilai sebagai pasar potensial tertinggi untuk produk healthy dessert.
Ratu menambahkan, dalam acara ini terdiri dari tiga sesi utama yakni pengenalan konsep Dessert sehat.
Peserta diperkenalkan dengan bahan-bahan alternatif seperti tepung gandum utuh, pemanis alami (stevia, madu, erythritol), serta pengganti lemak seperti yoghurt rendah lemak.
Kemudian, praktik membuat cupcake sehat. Dalam hal ini, peserta berkesempatan untuk mencampur, memanggang, dan menghias cupcake sehat dengan bimbingan langsung dari tim Senirasa Kue Forever.
Yang ketiga yakni sesi edukasi gaya hidup sehat.
Materi disampaikan mengenai dampak jangka panjang konsumsi gula berlebih terhadap risiko penyakit tidak menular seperti diabetes dan obesitas. Data Riskesdas menunjukkan prevalensi diabetes di Indonesia mencapai angka 10–11 % sejak 2015.
Dampak Lokal dan Potensi Pengembangan
Pembatasan jumlah peserta menjadi 40 orang bertujuan menciptakan suasana kelas yang interaktif dan efektif.
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari komunitas muda Semarang dan dinilai memiliki potensi untuk direplikasi di komunitas, sekolah, dan perguruan tinggi lain sebagai bagian dari edukasi gaya hidup sehat.
Pihak Senirasa Kue Forever juga turut menyampaikan dukungannya atas kegiatan ini.
"Kami percaya edukasi seperti ini penting untuk membuka perspektif baru masyarakat terhadap pangan. Dessert tetap bisa lezat, tetapi juga lebih bertanggung jawab terhadap kesehatan," demikian diungkap Pihak Senirasa Kue Forever. (*)