Palu (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Pemerintah Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng) menyalurkan bantuan bagi masyarakat terdampak gempa bumi di Kabupaten Poso.
"BNPB akan terus memberikan pendampingan secara intensif guna mempercepat proses pemulihan dan mengurangi risiko bencana di wilayah terdampak," kata Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya BNPB Rudy Supriyadi dalam keterangannya di Kota Palu, Minggu.
Tim BNPB, Pemerintah Kabupaten Poso, serta pemangku kepentingan lainnya turun langsung ke lokasi terdampak di Kabupaten Poso untuk menyerahkan bantuan dan memberi dukungan semangat kepada warga.
Kunjungan dimulai dari Desa Tokilo, dilanjutkan ke Desa Tindoli dan Desa Tolambo untuk meninjau langsung kondisi tenda-tenda darurat yang dibangun secara gotong royong oleh masyarakat bersama pemerintah setempat.
Rudy menyampaikan kunjungan ini guna memberikan dukungan teknis dan logistik dalam penanganan serta pemulihan pascagempa.
Adapun bantuan yang diserahkan meliputi, famili kit berupa pakaian anak dan keperluan kebersihan, obat-obatan, sembako, dan starlink untuk mendukung konektivitas komunikasi di wilayah terdampak.
Ia mendorong penetapan status berdasarkan analisis dan penilaian terhadap tingkat kerusakan, ancaman, dan dampak yang ditimbulkan, serta kebutuhan akan penanganan darurat dan bantuan.
Menurut dia, penetapan ini juga menjadi dasar hukum dan pedoman dalam penyaluran bantuan, pelaksanaan aksi tanggap darurat, dan perencanaan pemulihan jangka panjang.
Ia juga menyampaikan apresiasi atas kesiapsiagaan dan langkah cepat pemerintah daerah setempat dalam menanggapi bencana tersebut.
Sementara itu, Bupati Poso Verna G.M. Inkiriwang menyampaikan terima kasih atas kehadiran BNPB Pusat dan provinsi yang menunjukkan perhatian serius terhadap kondisi daerah Poso.
Ia menegaskan bahwa pemerintah Kabupaten Poso berkomitmen penuh untuk melakukan berbagai langkah penanganan, termasuk perbaikan infrastruktur yang rusak, distribusi bantuan kepada warga terdampak, serta peningkatan kesiapsiagaan masyarakat.
"Di setiap desa terdampak juga telah didirikan posko kesehatan dan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat selama masa tanggap darurat," ujarnya.
Pemkab Poso juga mulai melakukan pendataan kerusakan bangunan dan fasilitas warga, yang akan menjadi dasar untuk pemberian bantuan selanjutnya.
Ia mengatakan kehadiran langsung pemerintah di tengah warga menjadi bukti komitmen kuat dalam memastikan penanganan bencana berjalan cepat, tepat, dan menyentuh seluruh lapisan masyarakat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya melaporkan gempa utama bermagnitudo 5,7 terjadi Kamis (24/7) pukul 20:06 WIB dengan pusat gempa di darat wilayah Poso pada kedalaman 10 kilometer, tepatnya di koordinat 2,01 derajat Lintang Selatan (LS) dan 120,78 derajat Bujur Timur.
Hasil analisis BMKG menyatakan gempa tergolong dangkal dan dipicu oleh aktivitas sesar aktif di zona Sesar Poso, dengan mekanisme pergerakan geser (strike-slip).