Laporan Kontributor Kuningan Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM,KUNINGAN - Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Kuningan melaksanakan Job Fair atau Bursa Talenta Tahun 2025 Tahap 2 selama akhir pekan di GOR Ewangga Kuningan.
"Alhamdulillah Job Fair kali ini menghadirkan 40 perusahaan yang menyediakan calon karyawan alias kuitas sebanyak 19 ribu para pencari kerja yang masuk formasi lowongan kerja," Bupati Kuningan, H Dian Rachmat Yanuar, Minggu (27/7/2025).
Diketahui jumlah perusahaan yang siap menerima calon karyawan itu bukan hanya lembaga usaha swasta yang berada Kuningan, melainkan ada perusahaan-perusahaan yang hadir juga berasal dari daerah sekitar seperti Brebes, Cirebon, Majalengka, hingga wilayah Jabodetabek hingga memiliki kesempatan magang ke luar negeri.
"Untuk kegiatan ini merupakan bentuk komitmen nyata pemerintah daerah dalam menurunkan angka pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya generasi muda," katanya.
Mengenai Job Fair terbukti efektif mempertemukan pencari kerja dengan perusahaan. "Hari ini, target kita adalah terserapnya 6.000 pencari kerja,” ujar Bupati Dian.
Bupati Dian mengungkapkan bahwa angka pengangguran terbuka di Kabupaten Kuningan yang semula berada di angka 9,49 persen pada tahun 2023—peringkat kedua tertinggi di Jawa Barat—kini berhasil ditekan menjadi 7,78 persen pada tahun 2024.
"Hal ini mendorong peringkat Kuningan naik ke posisi ke-7 di tingkat provinsi. Tak hanya fokus pada penyerapan tenaga kerja, namun menekankan pentingnya menumbuhkan jiwa kewirausahaan di kalangan generasi muda," katanya.
Menurutnya, membangun usaha sendiri adalah solusi jangka panjang yang sejalan dengan upaya pemerintah dalam menarik investasi padat karya.
“Anak-anak muda Kuningan jangan hanya menunggu lowongan pekerjaan. Bangun usaha, ciptakan lapangan kerja sendiri. Pemerintah siap memberikan dukungan, baik melalui pelatihan, akses permodalan, hingga pendampingan UMKM,” katanya.
Sebagai strategi jangka panjang, Bupati juga mengungkapkan bahwa saat ini Pemkab tengah mendorong masuknya investasi padat karya seperti pabrik maklon dan industri sepatu.
"Namun, agar investasi tersebut dapat terealisasi, Pemkab saat ini sedang mengebut penyelesaian dokumen RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) yang menjadi dasar hukum penting dalam menjamin kepastian investasi," katanya.
Di sisi lain, pemerintah daerah juga berkomitmen untuk menumbuhkan wirausaha muda melalui program pelatihan keterampilan, penguatan UMKM dan perluasan akses ke layanan perbankan.
“Kita ingin anak-anak muda Kuningan tidak hanya jadi pencari kerja, tapi juga menjadi pencipta lapangan kerja. Pemerintah akan terus mendukung,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kuningan, Guruh Zulkarnaen mengungkap bahwa kegiatan Job Fair Tahap 2 sasaran utamanya adalah para pencari kerja lulusan SMA/SMK sederajat hingga perguruan tinggi.
Total sebanyak 40 perusahaan turut serta, dengan menyediakan 19.000 lowongan kerja. Dari jumlah tersebut, ditargetkan sekitar 6.000 pencari kerja dapat terserap.
“Outcome utama dari kegiatan ini adalah menurunkan angka pengangguran terbuka. Selain itu, Job Fair juga menjadi wadah interaksi langsung antara dunia kerja dengan para pencari kerja,” kata Guruh.
Guruh juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung kelancaran kegiatan ini.
"Mulai dari Forkopimda, perangkat daerah terkait, mitra kerja seperti Apindo dan KSPSI, hingga para kepala sekolah dan BKK se-Kabupaten Kuningan," katanya. (*)