SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO - Salah satu fakta di balik kecelakaan maut mobil Toyota Avanza terjun ke jurang di di jalur Cangar-Pacet, pada Senin (28/7/2025) adalah posisi perseneling yang berada di gigi empat.
Fakta ini setidaknya menunjukkan pengendara mobil belum menguasai medan jalanan Cangar-Pacet yang banyak melalui turunan curam.
Menurut Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Mojokerto, IPDA Beni Herwaman, penyebab kecelakaan diduga korban tidak menguasai medan jalan Cangar-Pacet yang memiliki karakteristik jalanan curam, baik tanjakan maupun turunan.
Mobil bermuatan berat dan melaju terlalu kencang sehingga mengalami rem blong di lokasi kejadian.
"Posisi persneling di gigi 4, ditambah mobil muatan berat karena penumpang penuh ada enam orang sehingga kendaraan mengalami rem blong," pungkas Beni.
Menurut Beni, pengemudi diduga tidak memahami medan jalan ketika melewati jalan Cangar-Pacet.
Pihaknya mengimbau warga luar kota yang tidak memahami medan jalan agar tidak melewati jalur alternatif Cangar-Pacet tersebut.
"Ini yang menjadi catatan kami mayoritas korban (Rem blong) bukan warga sini (Mojokerto). Jadi tidak paham medan, kami imbau warga luar kota agar tidak menggunakan jalur Cangar-Pacet," tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, mobil Toyota Avanza L 17xx ZT berpenumpang 6 orang asal Surabaya, mengalami rem blong sekitar pukul 12.00 WIB.
Akibat kejadian itu, mobil terperosok hingga Nyemplung ke dalam jurang sekitar 10-15 meter tepatnya di Rest Area Sendi 1, Dusun Pacet Selatan, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.
Satu penumpang mobil dinyatakan meninggal dunia saat mendapat perawatan di rumah sakit.
Kanit Gakkum Sat Lantas Polres Mojokerto, IPDA Beni Herwaman memaparkan, mobil Avanza dikemudikan Bima Rachmad Ramadhan (28) warga Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, berangkat dari Surabaya menuju ke Kota Batu via Pacet Mojokerto.
"Dari pengakuan sopir, saat dalam perjalanan menuju Batu sempat melihat adanya jalur penyelamat di sisi kanan," kata Beni saat dijumpai di Rest Area Sendi 1, Pacet, Mojokerto, Senin.
Dari keterangan saksi yaitu penumpang mobil, para korban sempat berwisata ke air panas Kota Batu kemudian hendak pulang ke Surabaya melalui Cangar-Pacet.
Saat itu, sopir sempat mengajak pulang ke Surabaya lewat Kota Batu lantaran bensin kendaraannya menipis.
Namun, salah satu penumpang mengarahkan jalan pulang kembali melewati jalur Cangar-Pacet.
Mobil Avanza manual warna silver akhirnya pulang lewat Pacet.
Dalam perjalanan mobil ini melaju kencang melewati Rest Area Sendi 2 hingga tanjakan AMD, bahkan sempat ditegur warga agar mengurangi kecepatannya saat melewati jalan turunan curam.
Diduga pengemudi mobil awam tidak mengenal medan jalan ketika melewati turunan curam, dibuktikan dengan persneling dalam posisi gigi 4. Sehingga, kendaraan melaju kencang melewati jalan turunan tersebut.
Nahas setibanya di lokasi mobil Avanza mengalami rem blong, pengemudi banting setir ke arah kiri menuju jalur penyelamat Rest Area Sendi 1.
"Pengemudi ini berinisiatif saat rem blong mengarahkan kendaraannya ke jalur penyelamat. Mobil menabrak sekam di jalur penyelamat, kendaraan berhenti setelah menabrak pohon Pinus," ujar Beni.