TRIBUNBATAM.id, SIDOARJO – Suasana duka yang begitu mendalam menyelimuti pemakaman Sevi Ayu Claudia (30), pengemudi ojek online yang ditemukan tewas secara tragis di dalam kardus di Gresik.
Ratusan pelayat memadati Dusun Pecantingan, Sekardangan, Sidoarjo, Senin (28/7/2025), untuk memberikan penghormatan terakhir bagi perempuan pekerja keras yang dikenal ceria itu.
Tangis histeris pecah saat jenazah Sevi tiba di rumah duka sekitar pukul 15.00 WIB.
Ambulans yang membawa jasad almarhumah dikawal iring-iringan puluhan driver ojek online yang membunyikan klakson sebagai simbol solidaritas dan duka.
Kehadiran mereka menjadi bukti betapa Sevi begitu dicintai dan dihormati oleh teman-teman seprofesinya.
Jenazah Sevi sempat disemayamkan beberapa puluh menit di rumah duka. Isak tangis keluarga, tetangga, dan sahabat tak terbendung.
Ibunda Sevi, Sumaiyah, serta budhenya, Karomah, bahkan harus dipapah lantaran tak kuasa menahan kesedihan. Raut duka mendalam terlihat jelas di wajah mereka.
Usai disalatkan di Masjid Albadar, jenazah Sevi diantarkan ke peristirahatan terakhir di makam umum yang hanya berjarak sekitar seratus meter dari rumah duka.
Para pelayat, termasuk puluhan driver ojol, memadati jalan menuju makam, mengiringi langkah keluarga yang masih terisak.
“Kami benar-benar kehilangan. Dia teman baik saya, selalu ceria, selalu ramah,” tutur Endah Rulianto, salah satu rekan ojol perempuan Sevi, dengan suara bergetar.
Endah mengenang Sevi sebagai sosok yang mudah bergaul namun jarang sekali menceritakan masalah pribadinya. Sosok yang gigih menafkahi keluarga, tetapi kini pergi dengan cara yang begitu menyayat hati.
“Semoga Sevi tenang di sisi-Nya. Dan semoga pelaku yang tega menghabisinya segera tertangkap,” harap Endah, penuh haru.
Kepergian Sevi Ayu Claudia bukan hanya meninggalkan luka bagi keluarganya, tetapi juga menyisakan kesedihan mendalam bagi teman-teman seprofesi yang setiap hari menembus panas dan hujan di jalanan.
Doa dan harapan agar pelaku segera ditangkap terus mengiringi langkah terakhir Sevi menuju ke liang lahatnya.
