Jakarta (ANTARA) - Penjual barang dan asesoris anak punk di Pasar Taman Puring, Jakarta Selatan mengaku rugi sekitar Rp40 juta usai kebakaran di daerah itu pada Senin (28/7) malam.
"Ya lumayan, rugi sekitar Rp30-40 jutaan," kata pedagang bernama Ebeat (40) saat ditemui di Pasar Taman Puring Jakarta, Selasa.
Ebeat mengaku rugi puluhan juta dari barang jualannya berupa kaset lawas dan kaos-kaos anak punk.
"Pendapatan, alhamdulillah meski sepi kadang Rp2 juta sehari dan ada 'online'-nya juga," jelasnya.
Terkait sumber api, berdasarkan informasi yang diterimanya, berasal dari salah satu toko baju bekas yang tertutup.
Saat itu memang pasar sudah tutup pukul jam 17.00 WIB.
"Kebakaran dari sini, yang kios tertutup. Dari toko baju, pakaian bekas gitu. Apinya dari sana itu doang," ucapnya.
Dia juga menyampaikan dan masih berharap akan adanya bantuan maupun kebijakan dari pemerintah.
Dia belum bisa merencanakan masa depannya lantaran sudah pasrah dan mengikuti jalan kehidupan.
"Mau diapain lagi udah, udah jalannya. Pasrah juga kita," ujarnya.
Sebanyak 552 kios dan barang di dalam pasar itu ludes terbakar di luas area 1500 meter persegi (m2) tersebut.
Penyebab kebakaran diduga karena konsleting listrik dari salah satu toko pakaian bekas yang tertutup.
Tak ada korban jiwa, namun taksiran total kerugian dari kebakaran itu mencapai Rp30 miliar.
Sebelumnya, Dinas Gulkarmat DKI mengerahkan 35 unit mobil pemadam dengan 118 personel serta bantuan suplai air dari Taman Langsat pada Senin malam (28/7).
Lalu, empat tahanan di Polsek Kebayoran Baru juga dipindahkan ke Polres Metro Jakarta Selatan imbas kebakaran itu.
Luas pasar tersebut mencapai 2.000 meter persegi (m2) dan bangunan sekitar 1.500 m2.