Ekonomo Kwik Kian Gie Meninggal Dunia, Kritikus Orde Baru Kelas Berat hingga Jadi Menteri Era Gus Dur
Moh. Habib Asyhad July 29, 2025 02:34 PM

Kwik Kian Gie meninggal dunia pada usia 90 tahun. Dikenal keras terhadap Orde Baru, politkus PDI Perjuangan itu pertama jadi menteri di era Gus Dur.

---

Intisari hadir di WhatsApp Channel, follow dan dapatkan berita terbaru kami di sini

---

Intisari-Online.com -Kabar duka datang lagi, ekonomi senior sekaligus politikus PDI Perjuangan Kwik Kian Gie meninggal dunia. Kwik Kian Gie meninggal pada usia 90 tahun pada Senin (29/7), sekitar pukul 22.00 WIB.

Menurut ketarngan politikus senior PDI P Hendrawan Supratikno, Kwik Kian Gie sempat dirawat selama dua bulan di Rumah Sakit Medistra. Terkait di mana dia akan disemayamkan, masih menunggu keputusan dari keluarga.

Ucapan belasungkawa pun datang dari berbagai kalangan. Sandiaga Uno menyebut Kwik sebagai sosok nasionalis sejati. "Selamat jalan Pak Kwik Kian Gie. Ekonom, pendidik, nasionalis sejati," tulis Sandiaga di akun IG-nya, Senin malam.

Dia mengatakan bahwa Kwik Kian Gie adalah sosok mentor yang tak pernah lelah memperjuangkan kebenaran, yang berdiri tegak di tengah badai demi kepentingan rakyat dan negara. "Indonesia berduka," lanjutnya.

Fadli Zon menegaskan bahwa partainya sangat kehilangan atas meninggalnya Kwik Kian Gie, sosok yang dia sebut punya pemikiran yang sejalan dengan Partai Gerindra dan Presiden Prabowo. "Sayamerasa sangat kehilangan sekali atas kepergian dari Pak Kwik Kian Gie, seorang ekonom, pemikir ekonomi yang nasionalis, yang juga mencita-citakan terwujudnya Pasal 33 UUD 1945. Banyak pemikiran Kwik Kian Gie yang saya kira sejalan, terutama juga dengan haluan dari Gerindra," ujar Fadli Zon saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/7) dini hari.

Kwik Kian Gie, kata Fadli, merupakan seorang ekonom yang punya integritas dan pemikiran-pemikiran yang sangat nasionalistik. Dia menyampaikan, Kwik Kian Gie memiliki pemikiran untuk bagaimana kekayaan alam Indonesia bisa digunakan dan dimanfaatkan sebesar-besarnya demi kemakmuran rakyat.

"Beliau juga pernah menjadi penasihat ekonomi dari Prabowo-Sandi ketika tahun 2019. Ya ketika itu, saya kira apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo tentang pikiran-pikiran ekonomi beliau memang merupakan bagian dari upaya untuk merealisasikan Pasal 33 UUD 1945, itu sejalan dengan apa yang selalu dibicarakan oleh Pak Kwik Kian Gie," ujat Fadli Zon. "Semoga Pak Kwik Kian Gie mendapatkan tempat di sisi Tuhan Yang Maha Kuasa, dan pada keluarganya diberi kesabaran, ketabahan atas musibah ini."

Kritikus Orde Baru dan jadi menteri

Belasungkawa juga datang dari mantan Menko Polhukam Mahfud MD. Dia juga mengenang Kwik Kian Gie sebagai sosok yang berani mengkritik di era Orde Baru (Orba).

Mahfud dan Kwik Kian Gie diketahui pernah sama-sama menjabat sebagai menteri di era Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pada tahun 2000 silam. "Ketika era Orde Baru yang begitu hegemonik, Pak Kwik termasuk sedikit dari orang-orang yang berani untuk melancarkan kritik," ujar Mahfud kepada Kompas.com, Selasa (29/7).

Karena itulah menurut Mahfud, Indonesia telah kehilangan seorang putra terbaik bangsa. Dia bilang, Kwik Kian Gie adalah orang yang sangat bertanggung jawab dan cakap dalam tugasnya.

"Sampai usianya sepuh masih jernih dan produktif. Sejak sebelum musim digital dan medsos yang instan seperti sekarang, almarhum sering mengirim buku karya dan tulisan-tulisannya kepada saya. Semoga Pak Kwik mendapat surga-Nya," imbuhnya.

Kwik Kian Gie lahir di Juwana, Pati, Jawa Tengah, pada 11 Januari 1935. Menurut situs Institut Bisnis dan Informatika Kwik Kian Gie (IBIKKG), Kwik Kian Gie merupakan sosok yang kental dengan dunia bisnis. Hingga akhirnya bergabung dengan PDI pada 1987.

Setelah menamatkan pendidikan SMA, dia melanjutkan studinya di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia selama setahun untuk tingkat persiapan. Kemudian, pada tahun 1956, dia melanjutkan studi ke Nederlandsche Economische Hogeschool Rotterdam yang kini bernama Erasmus Universiteit Rotterdam. Kwik menyelesaikan studinya pada tahun 1963.

Pada 1987, dia bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia (PDI). Dan pada tahun yang sama, Kwik mewakili PDI sebagai anggota Badan Pekerja MPR. Ketika Megawati Soekarnoputri menjadi Ketua Umum PDI yang berubah nama menjadi PDI Perjuangan, Kwik Kian Gie menduduki jabatan Ketua DPP merangkap Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan.

Sebagai kader PDI Perjuangan, Kwik Kian Gie pernah menjadi Wakil Ketua MPR RI. Lalu di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Kwik Kian Gie pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri (Ekuin) periode 1999-2000.

Kemudian pada tahun 2001-2004, Kwik Kian Gie dipercayakan Megawati Soekarnoputri untuk mengemban jabatan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Ketua Bappenas. Kwik Kian Gie pun diganjar Bintang Mahaputra Adipradana pada tahun 2005.

Kwik Kian Gie pernah bercerita terkait pengalamannya menjadi menteri di era Gus Dur. Dia ditunjuk Gus Dur menjadi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Industri, dan Keuangan (EKUIN) pada 29 Oktober 1999.

Sebagai pria keturunan Tionghoa, Kwik Kian Gie terkejut dan tak percaya jika jabatan strategis seperti Menko EKUIN diserahkan kepadanya. Kwik Kian Gie menuturkan, penunjukan dirinya sebagai Menteri EKUIN terjadi setelah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menetapkan Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia.

Dalam pertemuan yang membahas pembentukan kabinet, Gus Dur menggunakan hak prerogatifnya sebagai Presiden saat itu dengan menunjuk Wiranto sebagai Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam)dan Kwik Kian Gie sebagai Menko EKUIN. "Betapa terkejutnya semua hadirin. Namun, sayalah yang paling terkejut karena tidak menyangka sedikit pun karena kedudukan Menko Ekuin diberikan kepada orang keturunan Tionghoa yang tidak mengganti namanya dan beristrikan orang Belanda," cerita Kwik Kian Gie ketika itu.

Lewat keputusan tersebut, dia pun memandang Gus Dur sebagai sosok yang berani mengambil sikap dan risiko. Apalagi usai lepasnya Indonesia dari Orde Baru, Kwik Kian Gie menuturkan bahwa Gus Dur memiliki pandangan atas pentingnya peran negara dalam mewujudkan keadilan ekonomi.

Menurut Kwik Kian Gie, sejumlah keputusan Gus Dur sebagai presiden saat itu memang seolah muncul secara spontan. Tapi sebagaipresiden, Gus Dur memberikan petunjuk dasar kepada Kwik Kian Gie selaku Menko EKUIN agar merumuskan kebijakan ekonomi yang tidak melepaskan kewajiban dan peran negara untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat secara berkeadilan.

"Saya diberi arahan olehnya (Gus Dur) tentang kebijakan dasar yang harus saya tempuh. Bahwa pemerintah harus adil, sebagai garda terdepan dan membela keadilan sosial yang sebelumnya didominasi oleh pelaku bisnis tertentu," beber Kwik Kian Gie.

Sebagai Menko EKUIN, masa jabat Kwik Kian Gie hanya sampai 23 Agustus 2000. Setelah itu, Kwik Kian Gie ditunjuk sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada masa pemerintahan Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.