Jakarta (ANTARA) - PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel) siap terus mendukung keberlanjutan pembangunan infrastruktur telekomunikasi di Tanah Air melalui inisiatif menara yang ramah lingkungan.
"Ke depan, Mitratel berkomitmen untuk memperluas jangkauan jaringan fiber, mengembangkan model kerja sama berbasis kebutuhan operator, serta menghadirkan infrastruktur yang mendukung efisiensi energi dan keberlanjutan melalui inisiatif menara yang ramah lingkungan," kata CEO Mitratel Theodorus Ardi Hartoko dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Mitratel membangun menara yang menggunakan material ramah lingkungan guna menekan kadar gas rumah kaca atau emisi karbon. Menara ramah lingkungan tersebut menggunakan Glass Fiber Reinforced Polymer (GFRP) sebagai pengganti besi dan baja untuk konstruksi.
GFRP adalah bahan komposit yang terdiri dari serat gelas dan resin. Menara berbahan baku GFRP sudah teruji mampu menggendong antena dan perangkat telekomunikasi lainnya.
Melalui penerapan GFRP di satu menara rooftop, Mitratel dapat mengurangi penggunaan baja sebesar 1.748 Kg atau setara dengan pengurangan karbon sebesar 3,2338 ton CO2. Angka itu mengacu pada angka jejak karbon rata-rata tertimbang menurut McKinsey dan Asosiasi Baja Dunia.
Dengan asumsi terdapat 265 menara Mitratel yang menggunakan GFRP, maka total pengurangan karbon (carbon reduction) mencapai 856,96 ton CO2 sehingga dapat berkontribusi terhadap pengurangan emisi karbon nasional sebesar 0,00036 persen
Sebagai penyedia infrastruktur telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara, Mitratel juga terus memperkuat kontribusinya dalam agenda pembangunan digital nasional, terutama di bidang infrastruktur fiber.
Mitratel dan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Divisi Wholesale Service (DWS) baru saja resmi menandatangani kesepakatan terkait pemanfaatan infrastruktur Fiber to The Tower (FTTT) milik Mitratel untuk mendukung pengembangan layanan Indihome oleh Telkomsel.
Kerja sama strategis tersebut merupakan langkah konkret sinergi antarentitas TelkomGroup dalam mempercepat transformasi digital nasional melalui kolaborasi infrastruktur yang terintegrasi dan efisien.
Dengan dukungan jaringan fiber optik Mitratel yang telah mencapai lebih dari 65.000 kilometer dan tersebar di berbagai wilayah Indonesia, Indihome kini memiliki peluang lebih besar untuk memperluas cakupan layanan internet broadband berbasis fiber optik hingga ke titik-titik pelanggan akhir secara lebih cepat dan berkelanjutan.
Mitratel memiliki potensi untuk mendukung layanan Indihome yang cukup besar, yakni ratusan ribu port yang dapat digarap dengan memanfaatkan jaringan fiber Mitratel. Pada tahap awal, puluhan ribu port akan mulai beroperasi (GO LIVE) pada bulan Agustus 2025.
Theodorus Ardi Hartoko menegaskan bahwa kolaborasi tersebut mencerminkan kesiapan Mitratel untuk menjadi katalisator pertumbuhan digital yang tidak hanya sebagai penyedia menara telekomunikasi, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam infrastruktur fiber nasional.
"Kemitraan ini adalah wujud nyata bagaimana sinergi dalam TelkomGroup dapat menciptakan dampak strategis bagi percepatan digitalisasi Indonesia. Dengan memanfaatkan jaringan fiber Mitratel yang telah tersebar luas di seluruh Indonesia, Indihome kini dapat berkembang lebih cepat dan efisien dalam memperluas layanannya. Ini sejalan dengan visi kami untuk menjadi mitra utama dalam memperkuat fondasi digital bangsa," ujar Theodorus.*