Laporan Wartawan Nextren, Kama Adritya
Nextren.com -Di era tahun 80-an dan 90-an, di bioskop saat itu banyak rilis film-film komedi bodor dari Hollywood. Umumnya film-film komedi ini ditulis oleh Zucker bersaudara hingga Mel Brooks yang memang para penulis komedian terkenal saat itu.
Salah satu film komedi yang terkenal masa itu adalah The Naked Gun yang dibintangi oleh Leslie Nielsen. Film yang bermula dari serial televisi berjudul Police Squad itu hadir di layar lebar dengan mengandalkan akting komedik Leslie Nielsen.
Leslie Nielsen banyak membintangi film komedi terkenal, selain The Naked Gun dan para sekuelnya, beliau juga terkenal lewat film Airplane! dan film parodi seperti Spy Hard hingga Scary Movie. Sayangnya beliau wafat di tahun 2010, dan seiring meninggalnya beliau film-film komedi bodor seperti berkurang dan menghilang dari layar lebar Hollywood.
Hingga tahun 2025 ini, ketika Paramount Pictures menghadirkan kembali serial The Naked Gun. Namun kali ini film tersebut dibintangi oleh aktor lain yang juga memiliki inisial LN, yaitu Liam Neeson. Meskipun Liam lebih dikenal lewat film aksi seperti Takenhingga Star Wars, Liam juga memiliki kemampuan akting serius lewat film Schindler List yang mendapatkan nominasi Oscar untuk perannya. Namun dirinya juga memiliki bakat komedi yang jenius, seperti saat membintangi film remake The A-Team. Ia juga kerap kali menjadi cameo serial komedi di televisi buatan Inggris.
Bakat tersebut kembali dipertontonkan pada film The Naked Gun ini sebagai Frank Dreblin Jr.. Aksen suaranya dan muka datar-nya tersebut membuat adegan pada film ini menjadi lucu, setipe dengan gaya Leslie Nielsen pada seri sebelumnya. Pamela Anderson juga kembali hadir di Hollywood dengan bermain sebagai Beth Davenport yang menjadi lawan mainnya Liam di film ini. Ceritanya terjadi perampokan bank yang kemudian harus ditangani oleh Dreblin sebagai anggota dari Police Squad. Dari sana, terjadilah kekonyolan dan kebodohan slapstick yang menjadi ciri khas jenis film seperti ini.
Film ini mendapatkan rating umur dewasa (17 tahun ke atas), ini wajar karena ada beberapa adegan dewasa yang tersirat yang sedikit tipis di ambang batas sensor di Indonesia. Komedinya juga akan lebih lucu jika kita memahami bahasa Inggris, karena ada banyak plesetan dari bahasa Inggris yang kurang lucu jika diterjemahkan.
Sudah lama tidak ada film berjenis komedi bodor seperti ini di bioskop. Sehingga ini juga bisa menjadi kekhawatiran tersendiri. Karena jenis komedi plesetan dan slapstick seperti ini mungkin wajar dan lucu di era tahun 80-90-an, terutama bagi kalangan Gen X. Namun, apakah gaya komedi seperti ini dapat diterima oleh kalangan Gen Z? Semoga iya, karena hadirnya jenis film komedi seperti ini sangat menyegarkan di tengah-tengah kegalauan dunia.