Bandarlampung (ANTARA) - Perwakilan Food and Agriculture Organization (FAO) untuk Indonesia dan Timor Leste Rajendra Aryal mengatakan diadakannya program Petani Keren untuk menumbuhkan ketertarikan generasi muda akan sektor pertanian.
"Program Petani Keren ini sebenarnya bertujuan untuk mendorong keterlibatan generasi muda dalam pertanian dan pengembangan sistem pangan yang dimulai dari daerah," ujar Rajendra Aryal di Bandarlampung, Selasa.
Ia mengatakan berdasarkan data statistik yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik tahun 2023, dilaporkan bahwa hampir 80 persen petani Indonesia berusia di atas 40 tahun, sehingga banyak petani Indonesia yang sudah berusia tua.
"Oleh karena itu, penting bagi kita semua untuk membuat pertanian ini menjadi sesuatu yang menarik bagi generasi muda, dan mengubah stigma bahwa pertanian tidak bisa membawa kesejahteraan ataupun menjadi sebuah pekerjaan yang tidak keren untuk mendukung regenerasi petani," katanya.
Dia mengatakan melalui program Petani Keren ini pihaknya melatih secara intensif generasi muda sebagai generasi penerus pertanian dan pebisnis di bidang pertanian, sesuai dengan perkembangan zaman.
"Kami sebelumnya berdiskusi dengan pemerintah saat memulai proyek ini, dan berdasarkan diskusi disepakati kami akan menjalankan tiga seri pelatihan bagi generasi muda mengenai pertanian modern," ucap dia.
Ia menjelaskan pelatihan itu pertama dilaksanakan di Cibubur dan sekitar DKI Jakarta, kemudian pelatihan kedua dilaksanakan di Provinsi Lampung, dan pelatihan ketiga akan tetap dilakukan di DKI Jakarta dan di Lampung.
"Ini sangat menarik, karena antusiasme anak muda sangat kuat, dan dukungan pemerintah daerah pun sangat besar. Jadi, harapannya makin banyak generasi muda yang tertarik dengan sektor pertanian, sehingga sektor pertanian akan diurus oleh petani-petani muda," tambahnya.