TRIBUNJATENG.COM, JAKARTA -- Kasus kematian ADP (39), seorang diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), kembali menyita perhatian publik.
Salah satu barang bukti yang mencuri sorotan adalah buku diplomat pertama berjudul “Diplomat Pertama: Sebuah Pencapaian Cita-Cita”.
Buku tersebut ditemukan di lokasi kejadian dan diduga memiliki kaitan erat dengan kehidupan korban sebelum meninggal.
Buku bersampul dominan hitam-putih ini menampilkan gambar paspor hitam dan sebuah pulpen, dengan nama Arya Daru Pangayunan tertera di bagian atasnya.
Buku ini menjadi salah satu bukti penting yang diungkapkan dalam jumpa pers oleh pihak kepolisian.
Apa Saja Barang Bukti yang Ditemukan Polisi?
Dalam jumpa pers yang digelar di Polda Metro Jaya, polisi memamerkan sejumlah barang bukti dari kamar kos ADP di Menteng, Jakarta Pusat.
Selain buku diplomat pertama, beberapa barang bukti lain yang ditemukan antara lain:
Satu celana biru dan selimut
Satu unit MacBook Air A1466 dan laptop Dell
DVR merek Hikvision
Satu gulungan lakban kuning
Beberapa ponsel, SD card, dan flash disk
Kartu akses kamar dan kartu akses gerbang
Plastik putih berisi body wash, sunblock, kondom, hingga pelumas
Polisi juga menyita beberapa bungkus bekas makanan dan obat-obatan seperti obat sakit kepala serta obat lambung.
Semua barang bukti ini kini diperiksa untuk mengungkap motif di balik kematian tragis tersebut.
Kronologi Penemuan Jasad Diplomat Kemlu
ADP ditemukan tewas di kamar kosnya pada 8 Juli 2025 dalam kondisi mengenaskan.
Kepalanya terlilit lakban kuning, tubuh tertutup selimut biru, dan ia tergeletak di atas kasur.
Dari hasil olah TKP, sidik jari ADP ditemukan di permukaan lakban, namun polisi belum memastikan apakah lilitan itu dipasang oleh korban sendiri atau pihak lain.
Jumpa pers yang dihadiri oleh Kasubdit Resmob, Kabid Humas Polda Metro Jaya, serta tim Puslabfor Polri ini mengungkap bahwa proses penyelidikan masih berlanjut.
Pihak kepolisian menekankan bahwa analisis forensik dan digital forensik akan memegang peran penting untuk mengungkap kebenaran.
Kematian diplomat ADP menimbulkan banyak pertanyaan yang belum terjawab.
Di antara deretan barang bukti, kehadiran buku diplomat pertama menjadi sorotan karena berpotensi menyimpan petunjuk tentang kehidupan dan aktivitas terakhir korban.
Publik kini menanti hasil penyelidikan polisi untuk mengungkap misteri di balik tragedi ini. (kompas.com)