Sosok Memed, Operator Sound Horeg Dijuluki Thomas Alva Edi Sound, Ngaku Kurang Tidur
Tiara Shelavie July 29, 2025 05:32 PM

TRIBUNNEWS.COM - Beredar viral video seorang operator sound horeg mengoperasikan mixer sound sambil dikelilingi warga.

Dalam video terlihat kantung mata operator sound horeg hitam karena kurang tidur dan rambut pirangnya berantakan.

Di media sosial, operator sound horeg bernama Ahmad Abdul Aziz (29) atau akrab disapa Memed disebut sebagai penemu sound horeg sehingga dijuluki 'Thomas Alva Edi Sound'.

Para konten kreator membuat video parodi menirukan gaya Memed sedang mengoperasikan mixer sound diiringi dengan musik DJ.

Karnaval sound horeg menjadi sorotan akhir-akhir ini karena dianggap meresahkan warga.

Sound horeg adalah fenomena audio khas Indonesia yang merujuk pada sistem pengeras suara berdaya sangat tinggi, biasanya dipasang di atas truk atau mobil pick-up.

Istilah 'horeg' berasal dari bahasa Jawa yang berarti bergetar.

Memed merupakan operator Brewog Audio sejak tahun 2018.

Brewog Audio adalah penyedia jasa sound system asal Srengat, Blitar, Jawa Timur, yang dikenal luas sebagai ikon utama dalam dunia sound horeg.

Saat ditemui di rumahnya di Blitar, Memed tak menyangka menjadi viral di media sosial.

“Awalnya kaget, karena viralnya mendadak. Apalagi sekarang zamannya teknologi AI sudah berkembang, jadi editannya luar biasa."

"Tapi ya bagus juga, buat hiburan. Lihat gambar saya, malah ketawa sendiri,” katanya, Senin (28/7/2025).

Ia membantah sebagai penemu sound horeg karena karnaval itu sudah ada sejak awal 2000.

“Sejak kecil sound horeg ini sudah ada. Jadi ya bukan saya penemunya,” imbuhnya.

Beredar kabar Memed sebagai pecandu narkoba karena kantung matanya hitam.

Pria 29 tahun itu mengaku tidurnya tidak teratur karena banyaknya jadwal karnaval sound horeg.

"Kadang kalau sudah banyak kegiatan karnaval, saya hanya tidur 2-3 jam saja, makanya kantung mata jadi hitam. Selain itu juga karena faktor genetik. Kantung mata saya memang besar seperti itu," tandasnya.

Polemik sound horeg berawal dari fatwa haram yang dikeluarkan Pondok Pesantren Besuk Pasuruan pada 27 Juni 2025.

Para ulama dalam Forum Satu Muharram 1447 H tersebut menganggap sound horeg mengandung kemungkaran dan meresahkan masyarakat.

Acara sound horeg sering disertai tarian erotis, percampuran laki-laki dan perempuan yang tidak sesuai syariat, serta potensi pergaulan bebas dan konsumsi minuman keras.

Para ulama meminta Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim membuat regulasi sound horeg.

Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak, menyatakan rapat membahas sound horeg telah digelar bersama Polda Jatim, pakar kesehatan, dan juga MUI Jatim.

Hasil dari pertemuan itu dibentuk tim khusus untuk membuat regulasi sound horeg.

“Keputusan malam ini bahwa memang perlu ada panduan agar masyarakat punya pegangan yang lebih jelas, mengenai mana yang boleh mana yang tidak,” ujarnya, Jumat (25/7/2025), dikutip dari Surya.co.id.

Diperkirakan karnaval sound horeg akan semakin marak pada peringatan kemerdekaan Republik Indonesia di bulan Agustus.

“Semua pandangan terkait legal, sosial, keagamaan dan juga kesehatan tadi sudah disampaikan semua. Dan sudah mulai mengerucut tapi mohon waktu hasilnya dalam satu sampai tiga hari ini,” sambungnya.

Terbaru ada beberapa hal yang akan diatur dalam karnaval sound horeg yakni pembatasan desibel, dimensi kendaraan, dan batasan zona.

(Mohay) (Surya.co.id/Fatimatuz Zahro) (Kompas.com/Imron Hakiki)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.