Kota Bandung (ANTARA) - Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Jawa Barat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah swalayan di Kota Bandung untuk mengantisipasi peredaran beras oplosan.

Kasubdit Industri dan Perdagangan (Indag) Ditreskrimsus Polda Jabar AKBP Dany Rimawan di Bandung, Selasa, mengatakan kegiatan sidak tersebut sebagai tindak lanjut dari pengungkapan kasus beras oplosan oleh Bareskrim Polri pada beberapa waktu lalu.

"Karena kemarin arahan dari Bareskrim 'kan produknya harus ditarik, kemudian disesuaikan dengan mutu yang tertera dalam kemasan,” kata Dany.

Ia menjelaskan dari hasil pemeriksaan, ditemukan sejumlah produk bahan pokok yang tidak memiliki izin edar resmi dan meminta pihak swalayan untuk menarik produk tersebut untuk sementara waktu.

“Kami sedang dalami juga kenapa bisa beredar di sini. Tadi kami juga koordinasi dengan manajer swalayan, dan sementara kami minta ditanggalkan dulu penjualannya sampai ada kejelasan,” ujarnya.

Ia menambahkan pihaknya bersama Dinas Perdagangan dan Perindustrian Jabar akan melakukan penelusuran lebih lanjut serta uji kualitas terhadap sejumlah produk yang ditemukan tidak sesuai ketentuan.

“Spesifikasi produknya juga harus diuji, supaya kita tahu apakah benar-benar berkualitas premium atau tidak,” kata Dany.

Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Disperindag Jabar, Erik Wahyu Purwanegara mengungkapkan terdapat enam merek beras yang sebelumnya diungkap Bareskrim Polri sebagai produk oplosan.

"Keenam merek itu, antara lain Sania, Setra Ramos Merah, Setra Ramos Biru, Setra Pulen, Jelita, dan Anak Kembar. Tapi di swalayan Borma ini tidak ditemukan karena sudah ditarik oleh produsennya,” kata Erik.

Menurut Erik, Disperindag bersama Satgas Pangan Polda Jabar akan terus melakukan pengawasan terhadap peredaran bahan pokok di Jawa Barat, baik secara berkala maupun terpadu.

“Kami akan terus lakukan pengawasan, dan kerjasama dengan Satgas Pangan akan kami perkuat, termasuk untuk pengujian sampel produk dari hasil pemeriksaan di lapangan,” ujarnya.