Jakarta (ANTARA) - Jenazah pria pada plafon sebuah pabrik obat di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur (Jaktim) pada Selasa (29/7) adalah salah seorang teknisi pada perusahaan itu.

"Terkait penemuan jenazah pada pabrik obat di Jalan Pulomas Selatan, Pulogadung itu, korban bernama Rastono (37), seorang teknisi yang bekerja di perusahaan tersebut," kata Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

Identitas korban terungkap setelah mendapatkan keterangan dari enam saksi yang merupakan petugas keamanan pabrik, kepala teknisi, hingga teman Rastono.

Kepala teknisi perusahaan Nurudin Muslimin (56) menyatakan bahwa Rastono tidak masuk kerja sejak Senin (28/7).

Sedangkan teman korban bernama Mustofa (34) mengaku terakhir melihat Rastono pada Sabtu (26/7) sekitar pukul 18.00 WIB dengan pakaian yang dikenakan sama seperti jenazah di plafon tersebut.

"Keterangan saksi VI (Mustofa) pada Sabtu (26/7) sekitar pukul 18.00 WIB bersama Rastono memperbaiki pompa air. Lalu Mustofa mandi di mes karyawan dan sempat melihat korban menggunakan kaos kuning dan celana panjang biru. Setelah mayat diturunkan dari plafon, Mustofa menyatakan bahwa benar mayat tersebut adalah Rastono," jelas Suroto.

Hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP) juga menemukan kaki kanan korban terlilit kabel listrik. Dugaan sementara, korban meninggal akibat tersengat aliran listrik saat memperbaiki instalasi.

Lebih lanjut, Suroto menyebut, penemuan jenazah bermula ketika salah satu karyawan mencium bau tak sedap dari arah plafon gudang pada Selasa (29/7) sekitar pukul 14.30 WIB.

Lalu karyawan tersebut kemudian menghubungi petugas keamanan dan bersama-sama melakukan pengecekan.

Sekitar pukul 15.30 WIB, mereka menemukan sosok pria dalam kondisi terlentang di atas plafon mushola, mengenakan kaos kuning dan celana panjang biru. Wajah korban sudah menghitam dan tubuh mulai membusuk.

Temuan itu langsung dilaporkan ke Polsek Pulogadung. Tim gabungan dari piket reserse kriminal (Reskrim) Polsek dan Polres Jakarta Timur, bidang kedokteran dan kesehatan (Biddokkes), Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), serta tim Inafis Polres segera mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.

Jenazah kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan visum dan autopsi guna memastikan penyebab kematian. Polisi masih mendalami kasus ini dan memeriksa sejumlah saksi.

"Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kematian korban," ucap Suroto.

Sebelumnya, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur menyebut, jenazah yang membusuk pada plafon sebuah pabrik obat di kawasan Pulogadung pada Selasa (29/7) malam diduga kesetrum.

"Kemungkinan tadi yang telah kita temukan itu kondisi jenazah penyebabnya adalah tersetrum," kata Petugas Rescue Gulkarmat Pulogadung Yusuf Fajar Monas saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu dini hari.

Yusuf menyebut, proses evakuasi berjalan cukup sulit karena lokasi yang sempit dan kondisi jenazah laki-laki tersebut sudah dalam keadaan membusuk.

Tim penyelamat menduga korban meninggal akibat tersengat listrik karena posisi jenazah yang menempel di bagian besi yang tersambung dengan aliran listrik.

Sebanyak satu unit pemadam kebakaran dan empat personel turut membantu evakuasi jenazah sejak pukul 20.21 WIB dan berhasil diselesaikan pada pukul 21.27 WIB.