SEBUAH pekerjaan adalah kesempatan besar untuk tumbuh dan menjadi pribadi yang lebih baik. Bersyukurlah dan nikmatilah setiap langkah yang kita ambil di dalamnya.
Demikian kalimat bijak yang pantas untuk Hamsani, karena ia mampu bertahan di pekerjaannya walau awalnya sempat tak tahan dan ingin berhenti dikarenakan tak selaras dengan latar belakang pendidikannya.
Setelah melalui perjuangan serta rintangan tantangan hingga cobaan bertubi-tubi, Hamsani mulai tegar dan kekar menghadapi terpaan kehidupan.
Kini, Hamsani merasakan kenikmatan dalam bekerja. Dan untuk mengetahui apa dan bagaimana perjalanan karirnya dalam pekerjaan, berikut petikan wawancaranya.
Sebenarnya apa latar belakang pendidikan Anda?
Saya lulusan SMK jurusan Akuntansi. Sudah pasti ketika saya memasuki dunia kerja di hotel inginnya bekerja di bidang keuangan, namun takdir Tuhan mengharuskan saya kerja di dapur hotel.
Bagaimana Anda bisa menjadi pekerja bagian dapur?
Itulah kesempatan kerja yang bisa saya masuki. Dan memang awalnya dalam seminggu pertama saya sempat down, kena mental. Wajar, karena saya buta sama sekali tentang urusan dapur.
Tapi dorongan keluarga membuat saya bertahan dan bersabar. Begitu juga teman-teman di pekerjaan membantu saya belajar.
Lantas, seperti apa proses Anda belajar tentang kuliner dan masak-memasak?
Jadi, waktu itu 2012, saya kerja di Permata Inn Banjarbaru. Proses saya belajar dari melihat dan meniru serta terus melatih diri.
Kepercayaan diri menguat karena terinspirasi dua chef di hotel tersebut yang mendorong saya untuk giat belajar. Mereka adalah Chef Tri Tunggal atau akrab disapa Chef Koko dan satunya lagi Chef Yani.
Alhamdulillah, saya yang bukan berlatar belakang sekolah kuliner akhirnya bisa memasak dan paham dunia kuliner terutama kuliner hotel.
Saya tekatkan untuk totalitas masuk dunia kuliner khususnya departemen kitchen. Dan sedikit demi sedikit, perlahan namun pasti, saya sudah bisa menemukan jati diri di kuliner ini.
Bagaimana perjalanan karir Anda ?
Di Permata Inn selama 2,5 tahun, kemudian dipindah kerja ke Grand Permata Inn. Setelah delapan bulan, saya resign. Kemudian, masuk ke Hotel Roditha Banjarbaru.
Di Hotel Roditha, saya bekerja sebagai cook helper yang menurut saya sebenarnya tidak sesuai dengan kemampuan saya saat itu. Tapi saya terima, belajar lagi tidak apa-apa.
Cook helper adalah staf dapur yang bertugas membantu koki dalam berbagai kegiatan persiapan makanan dan menjaga kebersihan area dapur. Jadi, tidak terlibat langsung dalam proses memasak utama.
Setelah 10 tahun, sekarang saya menjabat Sous Chef atau Asisten Executive Chef yang bertanggung jawab membantu dalam manajemen dapur, pelatihan staf dan pengawasan hidangan.
Apa suka duka di bidang kuliner hotel?
Tantangannya bagi saya adalah awalnya saya buta sama sekali dunia kitchen, kesulitan dalam memulai.
Sudah itu, saya dituntut belajar dengan cepat dan maintenance mental yang kuat dan akhirnya berhasil.
Sukanya, kami bekerja tim, bersama teman-teman yang saling support. Dan dari dunia kitchen saya bisa dapat banyak relasi dari berbagai profesi dan usaha.
Satu lagi, sukanya adalah ketika sajian kita bisa memberi kepuasan bagi orang lain. Itulah menikmatan dalam bekerja yang kita dapat.
Seberapa jauh pemahaman Anda untuk mengerti selera konsumen?
Pastinya harus mempelajari kultur atau budaya. Misal Chinese Food, kita harus tahu bagaimana standar masakannya, begitupula Indonesian food, harus paham dengan lidah masyarakat kita.
Secara kultur masakan Indonesia dari berbagai daerah itu umumnya menggunakan rempah yang banyak kesamaannya, hanya kultur daerah yang membedakan cara pengolahan, maka kita sesuaikan agar mereka mengatakan masakan kita enak. Bahan boleh sama tapi kreasinya kita yang menentukan.
Ada tips untuk memasak?
Ya, secara umum tipsnya adalah preparation atau persiapan bahan-bahan. Memasak akan terasa mudah kalau ada kesiapan bahan, sehingga kita bisa menjaga konsistensi mengolah masakan.
Relaks dan fokus serta perasaan yang nyaman, ini akan menghilangkan human error saat memasak.
Kembali soal membangun tim di dapur hotel, apa yang Anda lakukan supaya kinerjanya bagus?
Dalam perjalanan sebagai leader, tantangan berat itu menyatukan ego yang bermacam-macam, bahkan saya menjadi tempat curhat, meski demikian saya juga harus jadi contoh yang baik.
Apa target Anda ke depan?
Saya ingin memberikan sajian yang terbaik bagi konsumen. Target saya ingin mengkreasikan bahan lokal menjadi sajian kualitas hotel.
Contoh, gado-gado yang punya taste hotel dan bagaimana menjadikan mandai (kulit cempedak) khas Banjar naik kelas menjadi makanan hotel.
Ada pesan untuk generasi muda dalam berkarir ?
Selama kita tidak mau ambil risiko dan tidak mau berkorban di masa sekarang, maka janganlah punya impian tinggi. Jadi, lakukan pengorbanan, siap belajar, berdisiplin dan loyalitas terhadap pekerjaan. Jika punya impian, pasti ada pengorbanan.
Anak magang dan anak didik selalu saya pesankan agar menjaga kesehatan, karena itu modal utama untuk sukses. Kalah badan sehat maka kita bisa ujudkan banyak impian.
Penting adalah tidak berhenti belajar dan memberikan manfaat untuk orang lain. Apalagi, bermanfaat bagi kehidupan orang lain. (Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)
Karyawan Terbaik
MESKI saat pindah kerja ke Hotel Roditha harus memulai lagi dari nol. Namun, Hamsani menjalaninya dengan ikhlas dan loyalitas tinggi. Hasilnya, ia pun meraih prestasi sebagai The Best Employee Roditha 2017.
"Pencapaian yang luar biasa bagi saya dan saya sangat bersyukur bisa dianugerahi penghargaan itu," ujar Hamsani.
Penggiat organisasi di Pemuda Muhammadiyah ini juga bersyukur punya keluarga yang mendukung pekerjaannya.
"Istri sangat memahami profesi saya, walaupun saya pernah tidak libur selama 3,5 bulan karena tuntutan pekerjaan," kata ayah dua anak ini.
Memang diakui Hamsani, kerinduannya pada keluarga sangat kuat, namun ia juga punya semangat besar untuk menjadikan keluarganya sejahtera.
"Melihat anak-anak semangat mengarungi hidup, adalah sebuah kebahagiaan. Saat ini yang paling besar kelas dua SMP dan si bungsu kelas satu SD," katanya. (Banjarmasinpost.co.id/Salmah Saurin)
Biodata
Nama: Hamsani
Lahir: Mandiangin,10 Januari 1984
Usia: 41
Hobi: Olahraga (sepakbola)
Organisasi: Pemuda Muhammadiyah
Alamat: Mandiangin Barat RT 01, Kecamatan Karang Intan, Kab Banjar, Kalsel
Pekerjaan: Chef
Jabatan:
Prestasi: The Best Employee Hotel Roditha 2017