TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Kristen Wira Wacana (Unkriswina) Sumba dan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Kanatang melakukan kegiatan simulasi pembuatan alat peraga mistar hitung Braille pada materi operasi hitung bilangan bulat.
“Simulasi pembuatan alat peraga mistar hitung Braille pada materi operasi hitung bilangan bulat bagi bagi pendidik di SLB Negeri Kanatang di Sumba Timur itu penting,”kata Tim PKM Unkriswina Sumba Elsy Senides Hana Taunu, S.Pd, M.Pd saat penutupan kegiatan di SLB Negeri Kanatang, Sabtu (26/7/2025).
Menurutnya kegiatan tersebut dilaksanakan selama dua hari sejak 23-26 Juli 2025 yang kegiatan itu dilaksanakan oleh Tim PKM yang merupakan kolaborasi dua program studi (prodi) yakni, prodi matematika dan prodi pendidikan biologi yang diketuai oleh Elsy Senides Hana Taunu, S.Pd, M.Pd bersama anggota pengabdian yakni, Yohana Makaborang, S.Pd, M.Pd., Darius Imanuel Wadu, S.Pd, M.Pd
Kegiatan pelatihan simulasi pembuatan alat peraga Braille PKM Unkriswina Sumba dan SLB Negeri Kanantang .(FOTO:Habibudin/TIMES Indonesia)
Elsy menjelaskan, kegiatan yang didanai Kementerian Penidikan Tinggi Sains dan Teknologi ini penting untuk dilakukan simulasi pembuatan alat peraga mistar hitung Braille agar para pendidik di SLB Kanatang dapat mengetahui proses pembuatan mistar hitung serta mengembangkan alat peraga.
“Jadi kita harap proses pembuatan mistar hitung ini agar dapat dikembangkan menggunakan bahan-bahan yang berada dilingkungan para guru di SLB juga dapat meningkatkan pengetahuan tentang angka Braille,”tuturnya.
Salah satu guru SLB Kanatang Mercy P. Ana Amah mengungkapkan, sebagai guru yang menangani siswa tunarungu bahwa alat peraga mistar hitung Braille tidak hanya bisa digunakan untuk siswa disabilitas tuna netra tetapi juga dapat digunaan oleh kelas lain seperti disabilitas tuna rungu.
Kegiatan pelatihan simulasi pembuatan alat peraga Braille PKM Unkriswina Sumba dan SLB Negeri Kanantang .(FOTO:Habibudin/TIMES Indonesia)
“Kami sangat antusias dengan kegiatan ini agar kami sebagai pendidik di SLB dapat memahami dan meningkatkan pengetahuan tentang angka braille,”ujarnya.
Sementara Kepala SLB Negeri Kanantang Yanti Hida Rihi, S.Pd menyampaikan, bahwa kegiatan tersebut sangat diapresiasi yang berdampak bagi guru dan siswa karena kegiatan ini sebagai media pembelajaran yang telah dibagikan kepada pihak sekolah.
“Saya harap kegiatan ini menjadi langkah penting dalam meningkatkan layanan pendidikan inklusif di SLB Negeri Kanatang dengan pelatihan ini guru semakin siap dan terampil dalam mendampingi siswa tunanetra secara optimal,”terang Yanti.(*)