Jakarta (ANTARA) - Ketua Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi DKI Jakarta, Irma Irawati Ibrahim menyebutkan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di perpustakaan yang bisa menjadi inspirasi bagi pengelola, salah satunya rekomendasi buku.
"Saya merujuk ke beberapa contoh penerapan AI di perpustakaan yang paling marak itu book recommendation (rekomendasi buku). Mungkin paling simpel dilakukan juga," kata dia dalam seminar bertema "Perpustakaan dan Kecerdasan Artifisial: Transformasi Layanan di Era Digital" di Jakarta, Kamis.
Menurut dia, AI membantu pengguna atau pengunjung perpustakaan untuk merekomendasikan buku, sehingga pengguna tidak perlu lagi mengirimkan email terkait preferensi buku dan sebagainya.
"Book recommendation ini lebih personal, sesuai kebutuhan user (pengguna) berdasarkan data-data misalnya user ini suka searching apa, buku yang dia cari dan suka pinjam," kata Irma.
Dia menganalogikan ini seperti halnya rekomendasi yang muncul saat seseorang memanfaatkan layanan streaming video tertentu. Deretan film relevan dengan riwayat film yang ditonton sebelumnya akan muncul di layanan.
Selain itu, pemanfaatan AI pun bisa dalam bentuk sistem pencarian informasi berbasis natural language processing (NLP) yang memungkinkan komputer memahami dan berkomunikasi dengan bahasa manusia, serta rekomendasi koleksi otomatis berdasarkan perilaku pungguna.
"Chatbot. Ini juga bisa dengan NLP di mana kita chattingnya pakai bahasa manusia, pakai bahasa kita ke WhatsApp atau lainnya, chatbot akan menjawab dengan bahasa yang senatural itu dengan kita. Itu juga yang marak dikembangkan," kata Irma.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) DKI Jakarta, Suryanto mengatakan pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) di perpustakaan tak semata untuk mempercepat layanan tetapi juga memperkuat fungsi perpustakaan sebagai pusat inovasi dan informasi.
"Kami percaya AI ini tidak hanya mempercepat layanan ataupun akses buku, tetapi juga memperkuat fungsi perpustakaan sebagai pusat inovasi, pusat informasi dan pusat pembelajaran sepanjang hayat," kata dia.
Dia menyampaikan, saat ini perpustakaan menghadapi era perubahan yang besar. Perkembangan teknologi informasi, kecerdasan artifisial (AI) telah menjadi satu kekuatan utama yang mendorong berbagai sektor untuk bertransformasi, termasuk pengelolaan perpustakaan.