Bank Mandiri Bantu Jembatani Purna PMI Asal Malang Jadi Wirausahawan Lewat Program Bapak Asuh
Content Writer July 31, 2025 04:30 PM

TRIBUNJATIM.COM - Tegaskan komitmennya sebagai penggerak ekonomi kerakyatan dan inklusi keuangan nasional, Bank Mandiri melalui program berkelanjutan Mandiri Sahabatku ini melanjutkan inisiatif Workshop Bapak Asuh di Kota Malang, Jawa Timur. 

Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 200 alumni dan keluarga Pekerja Migran Indonesia (PMI) dari berbagai negara penempatan, mulai dari Jepang, Hong Kong, Saudi Arabia, Brunei, Dubai, Taiwan, Malaysia, Korea Selatan, Singapura, Jordania, hingga Maladewa. 

Tak hanya di Malang, pada Juni 2025 lalu, Bank Mandiri juga sukses menyelenggarakan program serupa di Indramayu. 

Sejak diluncurkan pada 2011, program Mandiri Sahabatku telah menjangkau lebih dari 20.000 PMI di berbagai negara dan wilayah Indonesia.

Mengusung tema “Menjadi Pengusaha di Negeri Sendiri”, kegiatan ini dirancang untuk memberdayakan purna PMI dalam membangun usaha produktif secara mandiri dan berkelanjutan di kampung halaman dengan memberikan pelatihan keterampilan, pendampingan usaha, serta akses informasi bisnis maupun pembiayaan. 

Langkah ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya dalam hal membangun masyarakat produktif, mengurangi ketimpangan, dan memperkuat kemandirian ekonomi berbasis rakyat. Juga seiring dengan tema HUT RI ke-80 ‘Bersatu Berdaulat, Rakyat Sejahtera Indonesia Maju’. 

Senior Vice President Government Project Bank Mandiri Hendrianto Setiawan menyatakan, program Bapak Asuh merupakan sub-program strategis dari Mandiri Sahabatku yang berfokus pada mentoring dan pendampingan intensif. 

Para peserta mendapatkan bimbingan dari wirausahawan sukses, praktisi industri, dan mitra strategis lintas sektor. Mereka tidak hanya diajarkan teori bisnis, tapi juga didampingi secara langsung dalam menyusun dan mengeksekusi rencana usaha.

“Pemberdayaan purna PMI adalah langkah strategis yang sejalan dengan visi Bank Mandiri sebagai agen pembangunan nasional. Melalui program Bapak Asuh, kami ingin memastikan bahwa para alumni PMI mendapatkan wawasan tentang kewirausahaan dan literasi keuangan, sehingga para peserta workshop dapat memiliki pondasi yang kuat dalam berwirausaha,” ujar Hendrianto dalam keterangan resmi, Kamis (31/7).

Beragam pelatihan praktis disuguhkan, mulai dari kebijakan dan strategi nasional tentang pemberdayaan purna PMI oleh Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI), hingga peluang usaha di sektor logistik bersama PT TIKI (Titipan Kilat). 

Tokopedia dan TikTok Shop pun turut serta memberikan pelatihan seputar e-commerce dan digital marketing, guna membuka wawasan peserta tentang potensi toko daring dan pemasaran berbasis platform digital.

Sementara itu, Bank Mandiri membekali peserta dengan edukasi keuangan inklusif, akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Mikro (KUM) dan Kredit Usaha Rakyat (KUR), serta pemanfaatan solusi digital seperti Livin’ by Mandiri dan Livin’ Merchant dalam pengelolaan bisnis dan transaksi. 

Sejak pertama kali digelar pada tahun 2011, Mandiri Sahabatku telah menjangkau lebih dari 20.000 PMI di berbagai negara dan wilayah Indonesia. Melalui Bapak Asuh, program ini kini memasuki fase baru, yakni tidak hanya membina, tetapi juga memberdayakan alumni PMI sebagai pelaku usaha yang mampu menciptakan lapangan kerja dan mendongkrak perekonomian lokal.

Sinergi multipihak menjadi kekuatan utama dalam inisiatif ini. Program ini menggandeng pemda, pelaku bisnis lokal, serta alumni sukses yang kini kembali menjadi inspirator bagi rekan-rekannya. 

Tak hanya berdampak sosial, inisiatif ini juga menjadi bagian dari kontribusi bank berlogo pita emas ini terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), khususnya dalam hal pengurangan ketimpangan dan penciptaan pekerjaan layak.

“Melalui rangkaian kegiatan Mandiri Sahabatku, kami berharap bisa menciptakan peluang ekonomi baru bagi purna PMI dan keluarga PMI aktif yang berdampak jangka panjang bagi keluarga dan komunitas mereka,” tutup Hendrianto.

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.