Kupang (ANTARA) - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Desa Koa, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), resmi beroperasi dan mulai mendistribusikan Makanan Bergizi Gratis (MBG) kepada siswa di daerah itu.

Tenaga Ahli Utama Badan Gizi Nasional (BGN), Florencio Mario Vieira di Kupang, Jumat, mengatakan SPPG Koa yang baru beroperasi pada Senin (28/7) itu adalah dapur sehat pertama di kawasan terdepan, tertinggal dan terluar (3T) di kawasan Timur Indonesia.

“Dapur sehat ini bukan hanya pertama di NTT, tetapi juga di kawasan Indonesia Timur,” katanya.

Dia menjelaskan untuk sampai ke SPPG Koa, kendaraan harus melintasi jalur sulit dan berlubang-lubang serta dua sungai yang lebarnya mencapai kurang lebih dua kilometer.

Kondisi ini bisa lebih parah jika di saat musim hujan, curah hujan dengan intensitas tinggi terjadi di wilayah tersebut.

Mario mengatakan SPPG Desa Koa adalah model bagi standar dapur di wilayah selain 3 T dan terisolasi dari tiga aspek, yakni accesibility, avaialability dan affordability.

Dia menambahkan SPPG Koa menyalurkan MBG kepada 1.267 siswa/siswi yang tersebar di empat sekolah mulai dari PAUD, SD,SMP dan SMA.

Selain itu, PPG tersebut menyalurkan MBG bagi 44 ibu hamil, menyusui dan balita non-PAUD di Kecamatan Mollo Barat.

Dia mengatakan di hari pertama MBG, anak-anak di SD Negeri Fafioban dan SD Negeri Koa serta SMP I Koa, menghabiskan makanan yang disediakan dengan lahap.

Bahkan, menurut Mario, hampir semua siswa/siswi di sejumlah sekolah itu mengaku jarang, bahkan tidak pernah makan daging atau makanan yang standar untuk pemenuhan gizi seimbang.

Lebih lanjut, dia mengatakan yang patut menjadi perhatian BGN adalah ada kemungkinan menyediakan MBG juga bagi para guru yang mengajar di Desa Koa, karena ada guru yang menempuh jarak 44 kilometer dengan motor selama 2,5 jam dari Kecamatan Niki-niki.

“Jangan sampai mereka hanya menonton ketika siswanya makan,” ujar dia.