Empat Merek Beras Premium Terindikasi Oplosan Ditemukan Saat Penyisiran di HSS, Ini Rinciannya
Irfani Rahman August 02, 2025 04:33 AM

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Dinas Perdagangan Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) telah melakukan sidak terkait ramainya indikasi dugaan beras oplosan yang beredar di berbagai wilayah provinsi dan kabupaten/kota.

Beras yang beredar tersebut kebanyakan jenis premium, Jumat (1/8/3025).

Melalui Bidang Bina Perdagangan, pihaknya menyisir beberapa pasar tradisional, toko modern, swalayan, retail untuk mencari beras yang terindikasi oplosan tersebut.

Kepala Bidang (Kabid) Bina Perdagangan, Abdul Kodir setelah penyisiran tersebut, pihaknya benar menemukan merek beras indikasi oplosan.

“Memang ada empat merk beras yang masuk terindikasi oplosan seperti Sania, Fortune, Ramos, Larisst. Merek-merek ini yang kita di wilayah HSS,” katanya.

Dijelaskannya, indikasi beras oplosan tersebut, berdasarkan dari data pihak Dinas Provinsi Kalsel, sehingga pihaknya menyasar dan melakukan identifikasi terhadap beras-beras tersebut.

“Terkait merk yang terindikasi oplosan tadi, ternyata keempat merk tersebut telah yang ditemukan di berbagai titik toko yang kami datangi,” bebernya.

Hasil temuan tersebut, menjadi bahan laporan pihak Disdag HSS ke provinsi dengan mencantumkan merek beras premium terindikasi tersebut. Sebab pihaknya tidak mendapatkan perintah dan kewenangan untuk melakukan penyitaan dan penarikan.

Sementara pihak mengimbau agar pedagang toko tadi agar menyimpan dan tidak menjual merek beras yang terindikasi oplosan tadi dan menyampaikan pula ke konsumen yang ingin membelinya.

“Saat kita datangi ke toko-toko kebanyakan hanya penjaga saja, untuk itu kami meminta pemilik toko tidak lagi mengorder beras merek-merek tersebut,” ungkapnya.

Sementara, kepada masyarakat diimbau agar tidak membeli beras premium terindikasi oplosan tadi, sesuai merek yang telah disebutkan tadi seperti Sania, Fortune, Ramos, Larisst di wilayah HSS.

Namun, diungkapkan Abdul Kodir dari keterangan pedagang, merek-merek terindikasi oplosan tersebut sangat jarang dibeli oleh masyarakat, terutama di wilayah HSS ini.

Masih ada jenis beras premium lainnya yang diminati dan tidak terindikasi oplosan, atau kebanyakan masyarakat mencari beras lokal.

Begitu pun warga Kandangan ini, Ari mengaku lebih senang memilih beras lokal daripada premium.

“Tapi setidaknya sudah tau kalau merek beras tersebut terindikasi oplosan,” sampainya saat sambil berbincang.

(Banjarmasinpost.co.id/Adiyat Ikhsan)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.