...Mari menjadi bagian dari perubahan, bersama MOOC Pintar

Jakarta (ANTARA) - Sebanyak 159.884 peserta tercatat mendaftar dalam periode pelatihan 1–5 Agustus 2025 dan menjadi rekor tertinggi sejak platform tersebut diluncurkan, untuk mengikuti pelatihan Platform pembelajaran daring Massive Open Online Course (MOOC) Pintar Kementerian Agama.

"Jumlah tersebut mencerminkan antusiasme tinggi dari para ASN, tenaga pendidik, dan masyarakat umum yang semakin memanfaatkan pelatihan daring sebagai sarana pengembangan diri dan peningkatan kompetensi," ujar Kepala Pusat Pengembangan Kompetensi SDM Kemenag, Mastuki, di Jakarta, Sabtu.

Mastuki mengatakan capaian ini bukan sekadar angka, tetapi bukti nyata semangat belajar yang terus menyala. MOOC Pintar hadir sebagai ruang kolaboratif untuk belajar, berbagi, dan bertumbuh.

"Teruslah semangat belajar, karena dari sinilah perubahan positif bermula. Dari diri sendiri, untuk lingkungan, dan untuk Indonesia," kata dia.

Mastuki menegaskan komitmen Pusbangkom untuk menghadirkan pelatihan yang relevan, inklusif, dan mudah diakses oleh siapa saja, kapan saja.

Saat ini, kata MOOC Pintar telah menjadi rujukan utama pelatihan berbasis daring di lingkungan Kementerian Agama. Selain jumlah peserta yang terus meningkat, kualitas materi pelatihan juga terus berkembang.

"Semoga seluruh peserta dapat menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dan mengimplementasikannya dalam kehidupan serta pekerjaan sehari-hari. Mari menjadi bagian dari perubahan, bersama MOOC Pintar," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Agama Nasaruddin Umar mengapresiasi platform Massive Open Online Course (MOOC) Pintar yang dinilai telah menjadi sarana strategis pembelajaran mandiri bagi jutaan peserta di seluruh Indonesia.

Melalui layanan ini, kata dia, Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat belajar secara mandiri, fleksibel, dan tanpa batasan ruang maupun waktu.

"MOOC Pintar telah terbukti membantu ASN Kementerian Agama dalam meningkatkan kapasitas dan kompetensinya, kapan pun dan di mana pun," ujar Menag.

Platform ini juga sesuai dengan arah kebijakan Asta Protas serta tagline Kementerian Agama yaitu Kemenag Berdampak.