5 Amalan Driver Ojol Sevi Ayu yang Dibunuh Syahrama Terungkap, Beri Nasihat Menyentuh ke Rekan
Musahadah August 02, 2025 03:32 PM

SURYA.CO.ID - Amalan baik driver ojek online (ojol) Sevi Ayu Claudia mulai terungkap, setelah kabar kematiannya viral di media sosial.

Sevi Ayu merupakan driver ojol asal Sekardangan, Sidoarjo, yang ditemukan tewas dalam kondisi terbungkus kardus dan plastik di tepi Jalan Raya Kedamean, Gresik, Sabtu (27/7/2025).

Kepergian Sevi Ayu menyisakan duka mendalam bagi keluarga hingga rekannya. 

Pasalnya, mereka tak menyangka sosok Sevi Ayu yang selama ini dikenal baik, justru meninggal dalam kondisi mengenaskan.

Terbaru, rekan-rekan Sevi pun membeberkan amalan korban semasa hidupnya.

Berikut amalan Sevi Ayu berdasarkan rangkuman SURYA.CO.ID. 

Suka Membantu Teman

Adik tingkat Sevi Ayu di sebuah kampus negeri di Surabaya, mengaku mengenal korban sebagai sosok yang suka membantu temannya.

"Teman saya pernah ditolong. Dia (Sevi) punya apa, dikasihkan orang lain. Uang atau makanan. Dia mengutamakan orang, penolong dan ringan tangan," ungkapnya saat dihubungi SURYA.CO.ID melalui sambungan telepon, Sabtu (2/8/2025).

Ia lalu menceritakan, kejadian saat dia tiba-tiba diberi makanan kecil dan minuman saat menunggu jemputan.

Dikatakan, Sevi orang yang tidak tegaan.

"Aku nyuruh dia pulang duluan, tapi dia gak mau. Dia nunggu aku dijemput, baru pulang," katanya.  

Tak Pernah Balas Dendam

Sementara seorang teman seangkatan Sevi, Risma (bukan nama sebenarnya), mengaku bahwa korban pernah menjadi korban bully.

Saat diminta tanggapan, Sevi justru memberikan nasihat.   

"Aku masih ingat dia pernah bilang: mau sekeras apapun kita berbuat baik, orang kalau gak suka sama kita ya itu hak dia."

"Mau dibully gimana pun, dikaian gimana pun. KIta cuma punya dua kuping, ya itu ya harus ditutup. Siapa tahu, orang yang bully, jadi baik ke kita," katanya saat dihubungi SURYA.CO.ID melalui DM Instagram, Sabtu (2/8/2025).

Tak Mungkin Pinjam, Apalagi Menipu

Lebih lanjut, Risma tak percaya dengan pengakuan Syahrama membunuh Sevi gara-gara uang Rp 5 juta.

Menurutnya, itu hanya alibi Syahrama untuk menutupi motif sebenarnya.

"Menurutku, Sevi itu kategori orang mampu. Pelaku bilang 5 juta? Aku yakin (dia) ada (tabungan) Rp 5 juta," katanya.

Sebagai sosok yang cukup mengenal Sevi, Melati yakin bahwa korban tidak mudah meminjam uang kepada orang lain. 

"Gak akan pinjam uang kalau memang benar-benar butuh dan itu pun (nominal) pinjamnya sesuai kemampuan dia," tambahnya.

Dia pun menyoroti pernyataan Syahrama yang awalnya mengaku ditipu oleh Sevi karena dijanjikan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Dan, kini Syahmana mengubah pernyataan bahwa sebenarnya dia ditawari pekerjaan sebagai customer service (CS).

"Kalau emang nipu, harusnya korbannya tidak cuma dia (Syahrama) aja dong?" tutur Risma. 

Rajin Menabung

Lebih lanjut, Risma menceritakan sosok Sevi yang rajin menabung.

Sevi, dikatakan Risma, rajin menabung untuk membeli barang impiannya.

"Saat mahasiswa, dia pernah ikutan war rilis HP baru. Pada saat itu lagi rilis ponsel Redmi terbaru harga Rp 3 jutaan."

"Saat itu (sebagai mahasiswa), aku belum bisa beli. Tapi, dia bisa beli itu, karena bilang sudah menabung sejak lama," katanya lagi.

Tepati Janji

Risma juga menceritakan bahwa Sevi bukan sosok yang lalai membayar utang.

"Dia janji pinjam uang buat beli nasi soalnya saat itu uangnya tidak ada pecahan Rp 10 ribu. Itu besoknya (uang) dibalikin," ceritanya.  

Kronologi Pembunuhan Sevi Ayu

Diberitakan, pembunuhan ini diduga telah direncanakan Syahrama. 

SR lalu memancing korban dengan alasan pekerjaan lepas (freelance) di tempat usaha fotokopi miliknya, Fotocopy Jaya Makmur, yang beralamat di Perum Griya Bhayangkara Permai, Blok A No.3 / Blok E No.2, Dusun Jedong, Desa Urangagung, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo.

Pada Sabtu sore (26/7/2025) sekitar pukul 16.45 WIB, Sevi datang ke lokasi sesuai janji.

Tanpa memberitahu siapa pun mengenai tujuannya, Sevi masuk ke dalam toko dan langsung diajak Syahrama menuju ruang kerja.

Saat itu lah Syahrama menagih uang Rp 5 juta yang sudah diberikan, namun tak bisa dipenuhi Sevi.

Di ruangan itu lah Syahrama yang baru keluar penjara pada Agustus 2018 ini menjalankan aksinya.

Tanpa banyak bicara, Syahrama memukul korban secara brutal menggunakan alat pemotong kertas ke bagian belakang kepala.

Korban sempat mencoba melawan, namun Syahrama terus menghantamkan alat berat tersebut hingga Sevi tak berdaya dan akhirnya meninggal dunia di tempat.

Setelah mengetahui Sevi meninggal, Syahrama membungkus jasad Sevi yang saat itu mengenakan celana legging abu-abu, kaus hitam dan jaket levis, dengan plastik hitam dan kardus. 

Setelah itu, diikat tali rafia dan lakban.

Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz mengungkapkan, sesuai hasil interogasi saksi lain, pelaku seorang diri melakukan pembunuhan. 

"Sejauh ini tunggal, kami dalami pemeriksaan apakah murni pembunuhan ataupun pembunuhan direncanakan, rangkaian pemeriksaan terkait rekontrsuksi keterangan saksi pelaku maupun yang ada di TKP," kata AKP Abid Uais pada Selasa (29/7/2025). 

Setelah membungkus jasad Sevi, Syahrama kembali menyusun siasat licik untuk membuangnya. 

Dia menghubungi seorang temannya untuk menemani dia ke daerah Kedamean, Gresik. 

Jasad Sevi dibungkus kardus dilapisi triplek diletakkan di atas jok motor milik Sevi. 

Kepada temannya, tersangka tak menyebut membawa mayat. 

“Ngakunya membawa tembakau kepada temannya, jadi temannya tidak tahu kalau di dalam plastik dibungkus kardus itu adalah korban,” ujar AKP Abid Uais Al-Qarni Aziz.

Kepada temannya ini, Syahrama mengaku tengah transaksi dengan temannya yang lain, sehingga teman yang diajaknya inii tidak menaruh curiga saat membuat kantong berisi jenazah tersebut.

Selanjutnya, jasad Sevi dibuang di pinggir jalan raya Kedamean, Kecamatan Kedamean, Kabupaten Gresik.

Usai membuang jenazah, tersangka bersama temannya pergi ke Sidoarjo.

Klik di sini untuk untuk bergabung 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.