TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Emiten milik orang terkaya di Indonesia, Prajogo Pangestu, PT Chandra Asri Pacfic Tbk (TPIA) pada semester I 2025 peningkatan pendapatan bersih sebesar 237,7 persen mencapai US$2.926,2 juta dari sebelumnya US$866,5 juta.
Hal ini disebabkan tambahan pendapatan hasil dari akuisisi Aster Chemicals and Energy.
Diketahui, Prajogo Pangestu memiliki kekayaan mencapai US$36,6 miliar atau setara dengan Rp601,66 triliun.
Dengan kekayaan sebesar ini, Prajogo Pangestu menempati ranking 52 di daftar orang terkaya di dunia dan pertama di di Indonesia.
Direktur Keuangan Chandra Asri Group, Andre Khor, mengungkapkan, setelah akuisisi Aster Chemicals and Energy Pte. Ltd. (Aster) pada 1 April 2025, perseroan berhasil membukukan laba bersih sebesar USD 1,6 miliar (sekitar Rp26 triliun).
"Sebagian besar dari hasil ini berasal dari Bargain Purchase Accounting, yaitu pencatatan keuntungan dari pembelian dengan harga rendah, atau negative goodwill yang berasal dari akuisisi," papar Andre dikutip Sabtu (2/8/2025).
Dengan mengintegrasikan aset Aster, kata Andre, Chandra Asri Group turut memperkuat upaya Indonesia dalam meningkatkan ketahanan energi serta memenuhi permintaan yang terus tumbuh terhadap produk kimia.
"Aster akan berperan sebagai pemasok utama produk kilang dan kimia untuk memenuhi kebutuhan domestik Indonesia," ujarnya.
Dengan memanfaatkan kilang kelas dunia dan pusat perdagangan Aster, Chandra Asri Group akan memastikan ketersediaan produk minyak bumi yang krusial serta mengisi kesenjangan pasokan bahan kimia utama, termasuk MEG, Polyols, dan berbagai monomer.
Lebih lanjut Ia mengatakan, pda 9 Juli 2025, anak usaha infrastruktur Chandra Asri Group, yaitu PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDI Group), resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Melalui dana yang dihimpun dari IPO, CDI Group akan memperkuat kapabilitas anak usaha, mempercepat proyek-proyek strategis dan memberikan layanan infrastruktur yang berdampak positif bagi pertumbuhan industri indonesia hingga regional.