Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Genomik Indonesia (AGI) menggelar AGI Summit untuk mendorong pemanfaatan teknologi genomik dalam upaya meningkatkan efisiensi pelayanan kesehatan dan memperkuat ketahanan pangan di Indonesia.
"Kegiatan AGI Summit 2025 merupakan kelanjutan dari kegiatan yang kami lakukan dua tahun lalu," kata Ketua Umum AGI Ivan Sini di Jakarta, Sabtu.
Ia mengatakan ini merupakan inisiatif penting untuk mendukung pemangku kepentingan, baik pemerintah, masyarakat, industri, akademisi, sehingga kita bisa terus mensosialisasikan pentingnya genomik dalam perbaikan kualitas hidup manusia dari sisi kesehatan maupun ketahanan tangan.
Hal itu dikatakannya dalam acara AGI Summit 2025 yang bertema Genomics Local Impact: Improving Efficiency for Health and Food Security.
AGI Summit 2025 menampilkan berbagai studi kasus industri yang menyoroti terapan nyata teknologi genomik.
Peserta memperoleh wawasan langsung mengenai bagaimana pendekatan presisi dan personalisasi berbasis data genetik yang dapat meningkatkan akurasi diagnosis, dari sisi kesehatan dengan memperbaiki luaran pengobatan, dan meningkatkan efisiensi biaya pelayanan kesehatan.
"Teknologi genomik ini menjadi sesuatu yang jauh lebih terjangkau dan mudah diakses. Kami melihat infrastruktur dan fundamental yang dibangun oleh pemerintah. Kami berterima kasih Kementerian Kesehatan punya inisiatif untuk bisa memfokuskan bagaimana kita bisa membuat ketahanan kesehatan itu berdasarkan basis teknologi genomik," kata Ivan Sini yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Institut Pertanian Bogor (IPB) itu.
Dalam kegiatan tersebut, juga ditandatangani perjanjian kerja sama antara Fakultas Kedokteran IPB University dan Balai Besar Biomedis dan Genomik Kesehatan (BB Binomika) terkait peningkatan utilisasi tes genomik.