7 Fakta terkait Kematian Diva Febriani Anggota Paskibra di Madina yang Tewas Dibunuh
Dewi Haryati August 03, 2025 02:30 AM

SUMUT, TRIBUNBATAM.id - Diva Febriani (15), seorang siswi SMA yang juga calon anggota pasukan pengibar bendera (Paskibra) di Kabupaten Mandailing Natal (Madina), Provinsi Sumatra Utara (Sumut), ditemukan tewas mengenaskan pada Kamis (31/7/2025) malam.

Kejadian ini membuat Desa Sikara-kara IV, Kecamatan Natal, tempat tinggal korban gempar.

Penemuan mayat Diva Febriani ini hanya hitungan hari jelang Upacara Peringatan HUT ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, 17 Agustus 2025.

Mimpi Diva Febriani menjadi pasukan pengibar bendera Merah Putih di momen itu pun pupus.

Berikut sederet fakta yang dihimpun Tribunbatam.id terkait kematian Diva Febriani, anggota Paskibra di Mandailing Natal, Sumut:

1. Sempat Dilaporkan Hilang

Remaja yang dikenal aktif sebagai calon anggota Paskibra itu terakhir terlihat saat berpamitan mengikuti latihan Paskibra di Lapangan Merdeka Natal, Selasa (29/7/2025) sore.

Namun hingga malam, ia tak pernah kembali ke rumah.

Laporan kehilangan yang disampaikan keluarga korban langsung memicu kepanikan warga. Pencarian pun dilakukan melibatkan masyarakat setempat, aparat kepolisian, hingga anggota TNI.

2. Ditemukan Tewas Terkubur

Sejak hilangnya Diva beberapa waktu lalu, sanak saudara serta kerabat Diva sibuk mencari keberadaan korban.

Diva Febriani, warga Desa Sikara-kara IV, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) yang sempat dilaporkan hilang, akhirnya ditemukan tewas terkubur di area perkebunan kelapa sawit, Kamis (31/7/2025) sekitar pukul 18.00 WIB.

Kondisi Diva saat ditemukan sangat tragis. Jasadnya dikubur di dalam bekas galian di salah satu kebun sawit.

Tragisnya lagi, ketika ditemukan warga, hanya kepalanya yang tidak tertimbun.

Namun pelaku sengaja menutupi kepala korban dengan menggunakan ember bekas.

3. Berawal dari Penemuan Sandal Perempuan

Menurut penuturan salah satu warga setempat, awal mula penemuan jasad bermula ketika sejumlah pekerja kebun Mitra Desa Taluk menemukan sepasang sandal perempuan tergeletak di area kebun.

Sandal korban yang tidak sempat dibuang oleh pelaku membuat warga curiga. Dan akhirnya warga menelusuri lokasi tersebut.

Keberadaan sandal itu menjadi titik awal penemuan jasad Diva Febriani.

Tak jauh dari lokasi, para pekerja mencium bau menyengat dan melihat sesuatu yang mencurigakan di dalam lubang penampungan air.

Rasa penasaran mendorong salah satu pekerja untuk memeriksa lebih dekat.

Betapa terkejutnya mereka saat ember plastik putih yang telungkup diangkat, ternyata digunakan untuk menutup kepala sesosok mayat perempuan yang terbujur kaku tanpa busana di dalam lubang tersebut.

“Pekerja langsung melaporkan penemuan mayat perempuan itu kepada pihak pemerintahan desa dan kepolisian,” ujar salah seorang warga yang ikut menyaksikan proses evakuasi kepada wartawan.

Tak butuh waktu lama, kabar penemuan jasad itu mengundang perhatian warga sekitar.

Keluarga Diva yang datang ke lokasi pun langsung mengenali bahwa jasad tersebut memang benar adalah Diva Febriani, yang hilang dua hari lalu sepulang latihan Paskibra.

4. Motor Diva Ditemukan saat Rombongan BPD Hendak Bakar Sarang Tawon

Sebelumnya, tabir kelam juga mulai terkuak saat rombongan Badan Perwakilan Desa (BPD) Sikara-kara 1 yang hendak membakar sarang tawon justru menemukan sepeda motor yang disembunyikan di kebun sawit milik warga, sekira pukul 21.00 WIB, usai informasi hilangnya Diva menyebar.

Ketua BPD segera memberi tahu Satlinmas, lalu diteruskan ke Kepala Desa Sikara-kara 1, Pitoko GS. Saat dicek, seorang warga mengenali motor Beat itu sebagai milik Diva Febriani.

“Betul, kami menemukan motor yang diduga milik Diva di areal kebun sawit,” ungkap Pitoko, Sabtu (2/8/2025).

5. Pelaku Pembunuhan Diva Dibekuk Polisi, Sempat Pura-pura Ikut Cari Diva

Polisi telah menangkap Yunus (25), sebagai pelaku di balik kematian Diva.

Siapa sangka, pria yang sebelumnya sempat ikut bersama warga mencari Diva ini, justru adalah pembunuh gadis Paskibraka tersebut.

Saat itu, tak ada satu pun warga yang curiga, apalagi mereka bertetangga.

Kini warga Desa Sikara-kara IV, Kecamatan Natal, Kabupaten Mandailing Natal (Madina), masih sulit percaya, tetangga sendiri berubah menjadi pelaku tragedi paling kelam yang mengguncang desa mereka.

Yunus tinggal tak jauh dari rumah orang tua Diva. Istrinya, Devi Tika Suryani, tengah hamil tujuh bulan. Sehari-hari, Yunus dikenal hanya bekerja serabutan kadang jadi buruh bangunan, pernah juga menjadi petugas keamanan di PT RMM meski sudah lama berhenti.

6. Awal Warga Curigai Yunus

Sebelum penemuan mayat Diva, beredar cerita pelaku--Yunus sempat pulang ke rumah dengan baju, badan, dan sepeda motor yang penuh lumpur.

Warga pun mulai menaruh curiga kepadanya. Apalagi setelah penemuan mayat Diva, Kamis (31/7/2025) malam, warga melihat Yunus melintas mengendarai motor dengan gelagat mencurigakan.

Yunus yang seakan tahu warga mulai curiga dengannya tampak ketakutan, dan berusaha melarikan diri.

Warga yang geram mengejarnya. Seorang pemuda bahkan menendang motornya hingga Yunus terjatuh.

Namun Yunus masih berhasil bangkit dan kabur ke arah kebun sawit yang menjadi jalan satu-satunya menuju Desa Bonda Kase.

Benar saja, keesokan paginya, Jumat (1/8/2025), Yunus akhirnya ditangkap polisi di rumah iparnya di Desa Bonda Kase.

Ia diamankan tanpa perlawanan, setelah polisi dan Babinsa mengepung lokasi.

7. Ratusan Pelajar SMA Beri Penghormatan Terakhir di Pemakaman Diva Febriani

Diva, siswi kelas X SMA Negeri 1 Natal sekaligus anggota Paskibraka Kecamatan Natal, sebelumnya ditemukan tewas terkubur tanpa busana di lubang kebun sawit Desa Taluk, usai dibunuh secara sadis oleh pria bernama Yunus Saputra (23).

Setelah menjalani autopsi di Rumah Sakit Bhayangkara Medan, jenazah Diva akhirnya dipulangkan ke kampung halaman.

Di sepanjang jalan lintas Desa Sikara-kara Kampung, ratusan pelajar berseragam Pramuka berdiri berbaris rapi memberikan penghormatan terakhir, menahan haru di balik teriknya matahari.

Tangis keluarga dan ribuan warga pecah saat iring-iringan mobil ambulans yang membawa jasad Diva melintas. Warga dari berbagai desa di Kecamatan Natal tumpah ruah menyambut kepulangan gadis yang dikenal ceria dan penuh semangat itu.

Meski Diva tinggal di Desa Sikara-kara IV, ia dimakamkan di TPU Desa Sikara-kara Kampung.

Menurut warga setempat, Husni, hal ini terpaksa dilakukan karena TPU di Sikara-kara IV terendam banjir akibat hujan. Selain itu, selama latihan Paskibraka, Diva tinggal di rumah kakaknya yang berada di Sikara-kara Kampung.

“Salat jenazah dilakukan dua kali, di Sikara-kara IV dan di Sikara-kara Kampung, karena teman-teman Paskibranya juga ingin menyalatkan. Mereka pun ikut mengusung keranda Diva dari masjid hingga ke TPU,” jelas Husni.

Camat Natal, Mulia Gading, membenarkan bahwa pemakaman Diva berlangsung sekitar pukul 14.00 WIB. Suasana makin mengharukan saat rekan-rekan Paskibraka Diva berdiri berjajar memberikan penghormatan terakhir, mengenang Diva yang seharusnya berdiri tegak membawa bendera Merah Putih pada HUT RI ke-80 mendatang.

Tragedi bermula saat Diva hilang pada Selasa sore (29/7/2025), sepulang latihan Paskibraka.

Dua hari kemudian, jasadnya ditemukan dalam kondisi tragis di kebun sawit Desa Taluk.

Pelaku, Yunus Saputra, yang diduga mengenal korban, kini telah ditangkap dan mendekam di sel tahanan Polres Madina.

Motif pembunuhan masih didalami polisi, sementara keluarga, sahabat, dan seluruh warga Madina masih sulit menerima kenyataan kepergian Diva Febriani dengan cara yang begitu kejam. (*)

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.