Serunya Aksi 'Ninja' Jogoloyo Ikuti Lomba Agustusan di Surabaya, Nasionalisme Plus Cinta Lingkungan
Deddy Humana August 03, 2025 09:32 PM

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Agustus memang bulan kemerdekaan, seperti perayaan menyambut HUT ke-80 Republik Indonesia di Kampung Jogoloyo Surabaya yang menampilkan peserta tidak biasa : ninja.

Ninja biasanya adalah pendekar rahasia asal Jepang yang memiliki kemampuan fisik dan beladiri hebat.

Tetapi ninja-ninja ini asli warga dan pemuda Jogoloyo, Kelurahan Gunungsari, Kecamatan Dukuh Pakis, yang ikut lomba perayaan Agustusan, Minggu (3/8/2025).

Ini memang bukan lomba biasa, para pemuda RW 3 di kampung tersebut membuat perlombaan ala "Ninja Warrior" yang terinspirasi kompetisi Sasuke yang sempat populer di Jepang.

Setiap peserta wajib melewati 6 rintangan fisik atau yang sering disebut dengan obstacle, Minggu (3/8/2025). Di antaranya, berjalan di atas titian, melintas di atas tali, hingga melompati batang kayu.

"Ini merupakan acara tahunan yang memang dilakukan pada HUT RI. Tahun ini sedikit berubah dengan menghadirkan Ninja Warrior sebagai salah satu lomba di sini," kata Ketua Karang Taruna RW 3 Kampung Jogoloyo, Aldi Mardani ditemui di sela acara.

Bedanya dengan Ninja Warrior "profesional", semua rintangan tersebut dipasang di atas sungai. Pun dengan peralatan yang digunakan juga terbuat dari alam dan barang tidak terpakai.

Sejumlah rintangan berbahan bambu, ban bekas, hingga pohon pisang disulap oleh para pemuda menjadi obstacle yang tentu tak mudah untuk dilewati para peserta. 

Panitia merangkainya menjadi satu jalur multistage yang di tiap levelnya telah terdapat satu hadiah. "Kami membutuhkan waktu sekitar 2 bulan untuk menyiapkan Ninja Warrior ini. Setelah sebelumnya sempat membuat sepeda air, tahun ini kami membuat yang lebih menantang," ungkap Aldi.

Pemilihan sungai sebagai lokasi acara juga bukan tanpa alasan. Selain letak kampung yang bersebelahan dengan sungai,  ini juga sebagai bentuk kampanye untuk cinta terhadap lingkungan.

Para warga di kampung ini rutin melakukan pembersihan sehingga sungai nyaman ketika digunakan untuk berbagai kegiatan. "Bukan hanya saat lomba. Warga di sini begitu cinta terhadap sungai di sini," katanya.

Dibuka untuk umum, tantangan Ninja Warrior ini menerima peserta bukan hanya dari warga setempat. Warga dari luar pun boleh mendaftar. Syaratnya sederhana, peserta harus memiliki keberanian.

Untuk memastikan keamanan, peserta juga wajib mengenakan rompi keamanan. Mereka dikawal ketat oleh panitia yang berjaga di sungai. "Kalau pun ada peserta yang tidak bisa berenang, panitia juga sudah berjaga di bawah," katanya.

Selain sebagai agenda rutin, kegiatan ini menjadi ajang promosi wisata desa. Puluhan UMKM menjajakan berbagai kuliner khas yang dibuat para warga.

Lokasinya yang berada tepat di samping Jalan Mastrip pun berhasil menarik antusiasme pengguna jalan. Banyak dari mereka membelokkan kendaraan ke kampung ini untuk sekadar melihat keseruan lomba tersebut.

Bagi Aldi dan kawan-kawan, tingginya antusiasme ini menjadi kabar baik. Mereka pun telah memiliki mimpi bahwa sungai di kawasan ini bisa menjadi arena bermain dan destinasi wisata di masa depan.

"Anak-anak di sini ingin membuat desa wisata ke depannya. Nanti ada sejumlah atraksi yang pusatnya ada di sungai. Misalnya, sepeda air dan sebagainya," katanya. ******

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.