Mauro Zijlstra, striker muda keturunan Indonesia–Belanda berusia 20 tahun, semakin dekat dengan naturalisasi dan siap diperkenalkan di skuad Timnas Indonesia U‑23. Ketua umum PSSI, Erick Thohir mengonfirmasi bahwa permohonan naturalisasinya sudah ditandatangani Presiden Prabowo Subianto dan akan diproses di DPR pada Agustus 2025. Jika lancar, Zijlstra bakal menjadi bagian penting Garuda Muda di Kualifikasi Piala Asia U‑23 2026 September mendatang.

Menurut rencana, Zijlstra akan membela Timnas U‑23 yang bakal jadi tuan rumah Grup J Kualifikasi Piala Asia U‑23 2026 di Sidoarjo pada 3–9 September 2025. Di sana ia akan tanding melawan Korea Selatan U‑23, Laos U‑23, dan Makau U‑23. Performa impresif di level klub, dengan torehan 17 gol dan 7 assist dalam 21 pertandingan musim lalu bersama Volendam U‑21, membuatnya menjadi incaran serius PSSI.

Erick Thohir menegaskan bahwa meski Zijlstra berpotensi ke senior, ia tidak akan langsung dijanjikan kursi starter di tim utama. “Kita ingat ya, striker kita cuma satu…karena Mauro ini masih muda, bisa dicoba dulu di U‑23. Kalau ternyata bagus, bisa juga senior tim,” ujarnya. Pendekatan ini menunjukkan bahwa PSSI tetap menjalankan seleksi berjenjang dengan fair agar regenerasi tetap berjalan.

Jika lolos ke timnas senior, Mauro Zijlstra bakal menjadi opsi pelapis bagi Ole Romeny yang sedang cedera dan fokus pemulihan menjelang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia pada Oktober 2025. Kehadiran pemain tinggi 188 cm ini di lini depan bisa jadi daya gedor baru buat timnas, terutama jika adaptasinya berjalan lancar.

Secara garis besar, semua fokus kini tertuju pada performa Mauro saat membela Garuda Muda di Sidoarjo. Bila ia konsisten tampil tajam, pintu menuju skuad senior terbuka lebar. Namun, PSSI sudah memastikan tidak akan membuat janji kosong yang penting adalah karya nyata di lapangan sebelum promosi ke senior diberikan secara responsif dan objektif.