Jakarta (ANTARA) - Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur diharuskan berlari dengan jarak tempuh 1,6 kilometer dalam rangkaian Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk mengukur kebugaran dan kondisi fisik.

"Pemeriksaan kesehatannya (CKG), habis itu kita tes larinya untuk 1,6 kilometer itu dapat berapa menit. Ini untuk mengetahui dari masing-masing ASN kebugarannya dan kesehatan sampai di mana," kata Wali Kota Jakarta Timur Munjirin di Blok A Kantor Walikota Jakarta Timur, Senin.

Menurut Munjirin, lari jarak pendek ini penting menjadi salah satu tes untuk melihat seberapa baik jantung dan paru-paru bekerja dalam menyuplai oksigen ke seluruh tubuh.

Semakin cepat waktu tempuh, umumnya semakin baik kebugarannya. Tes ini juga bisa menunjukkan seberapa kuat dan tahan tubuh seseorang terhadap aktivitas fisik.

"Ini penting untuk memetakan kondisi fisik dasar ASN agar bisa menjalankan tugas pelayanan dengan optimal," ujarnya.

Lebih lanjut, hasil tes ini bisa memotivasi individu untuk mulai berolahraga secara rutin, mengatur pola makan, dan menjalani hidup lebih sehat.

"Jadi setelah itu nanti baru bisa mengelola untuk mengubah cara dan pola hidupnya bagaimana biar sehat," ucap Munjirin.

Hari ini, sebanyak 690 aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur mulai menjalani Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Kantor Walikota.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program rutin tahunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dalam rangka meningkatkan kesadaran pentingnya menjaga kesehatan.

Adapun cek kesehatan gratis di lingkungan Pemerintah Kota Jakarta Timur dimulai dengan mengisi daftar hadir, melakukan registrasi nomor urut, dan pemeriksaan fisik.

Lalu, mengecek tinggi dan berat badan, laboratorium, input data, mengecek gigi, mata, tekanan darah, gula darah, kolestrol, asam urat, dan kesehatan umum lainnya.