Anggota Komisi I DPR Dukung Keputusan Pemerintah Kirim 10 Ribu Ton Beras ke Palestina
GH News August 04, 2025 02:04 PM

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PAN, Okta Kumala Dewi, menyatakan dukungannya terhadap keputusan pemerintah Indonesia untuk mengirimkan 10 ribu ton beras ke Palestina. 

Dia menilai langkah ini sebagai bentuk kepedulian konkret Indonesia dalam merespons krisis kemanusiaan yang tengah berlangsung di Gaza.

"Kami menyimak apa yang disampaikan Menteri Luar Negeri Bapak Sugiono dalam kegiatan aksi solidaritas Palestina. Kami mengapresiasi dan mendukung penuh langkah Pemerintah yang menunjukkan bahwa Indonesia bertindak nyata dalam mendampingi perjuangan rakyat Palestina," ujar Okta kepada wartawan, Senin (4/8/2025).

"Bantuan 10.000 ton beras ini bukan hanya simbolis, tapi bukti bahwa kita hadir untuk saudara kita di Palestina," ujarnya.

Bantuan tersebut diumumkan dalam Aksi Solidaritas Palestina yang digelar di Monumen Nasional (Monas), Jakarta, Minggu (3/8/2025).

 

 

Kegiatan itu turut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan ribuan peserta dari berbagai kalangan masyarakat. 

Dalam kesempatan itu, Menlu mengumumkan rencana pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza sebagai respon atas tragedi kelaparan yang menewaskan ratusan warga sipil.

Okta juga menyoroti bahwa pengiriman bantuan dalam jumlah besar ini dimungkinkan berkat keberhasilan Indonesia dalam mencapai swasembada beras, yang disebutnya sebagai capaian penting di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

"Kita patut bersyukur bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo, melalui Menko Pangan Zulkifli Hasan, dan Menteri Pertanian telah berhasil mencapai swasembada beras hingga 4 juta ton, capaian tertinggi dalam 57 tahun terakhir," katanya.

"Inilah yang memungkinkan kita tidak hanya swasembada beras, tapi juga mampu berbagi dengan saudara kita di Palestina," tambahnya.

Lebih jauh, ia menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap situasi kemanusiaan di Gaza, yang hingga kini masih dihadapkan pada blokade ketat Israel dan kelangkaan bahan pangan.

"Tragedi kemanusiaan ini tidak bisa dibiarkan. Setiap angka kematian, terutama anakanak, adalah panggilan nurani bagi dunia. Indonesia harus terus mendorong akses kemanusiaan dibuka dan memastikan bantuan kita bisa menjangkau dan terdistribusikan dengan baik," pungkas Okta.

Sebagai catatan, krisis kelaparan di Gaza telah menyebabkan sedikitnya 175 korban jiwa, mayoritas anakanak. 

Situasi tersebut mendorong Indonesia untuk mengambil langkah nyata dalam bentuk bantuan pangan sebagai bagian dari solidaritas kemanusiaan dan diplomasi kemerdekaan Palestina yang selama ini dikedepankan.

 

© Copyright @2025 LIDEA. All Rights Reserved.