Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka berdiskusi membahas sejumlah isu, di antaranya terkait pencegahan dan penanggulangan intoleransi bersama sejumlah pimpinan Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) dan Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) di Kantor PGI, Jakarta, Senin.
Selepas pertemuan, Ketua Umum PGI Pendeta (Pdt.) Jacky Manuputty menyampaikan isu intoleransi masih menjadi sorotan, karena seluruh pihak harus bersama-sama menjaga dan merawat toleransi dan persatuan di tengah-tengah masyarakat.
"Kami tadi membahas persoalan intoleransi, beberapa kasus yang merebak belakangan ini. Kita punya concern bersama agar rajutan kebangsaan tetap kuat. Kasus-kasus intoleransi harus ditangani maksimal baik dari aspek hukum maupun perundang-undangan," kata Pdt. Jacky di Jakarta, Senin.
Ketua Umum PGI itu melanjutkan dalam acara diskusi bersama Wakil Presiden, isu mengenai peningkatan peran organisasi keagamaan dan organisasi pemuda keagamaan juga perlu ditingkatkan untuk mencegah bibit-bibit intoleransi tumbuh di masyarakat.
"Kami membicarakan supaya rajutan-rajutan kebudayaan juga dilakukan. Jadi, masing-masing pihak mengelola perannya, peran dari pemerintah mengelola peran untuk perundangan-undangan, hukum, dan lain-lain. Kami, dari lembaga keumatan, lembaga kebudayaan, mengelola peran untuk menjaga kerukunan, tetapi juga penanggulangan mereka yang menjadi korban," ujar Pdt. Jacky.
Kemudian, isu lain yang turut dibahas dalam pertemuan itu mengenai minimnya ketersediaan guru agama di sejumlah daerah sehingga kerap memicu kesalahpahaman dan konflik antarkelompok masyarakat. Wapres, sebagaimana disampaikan oleh Pdt. Jacky, pun berjanji untuk mengadvokasi kebijakan yang dapat mengatasi persoalan tersebut, baik di tingkat pusat maupun daerah.
"Pak Wapres berjanji untuk secara serius membicarakan itu, untuk kesiapan bagaimana baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah mengakomodir hal ini," sambung dia.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PGI menilai Wapres Gibran menunjukkan komitmen yang kuat untuk mencegah intoleransi, dan mempromosikan toleransi beragama di tengah-tengah masyarakat.
"Komitmen Pak Wapres sangat kuat ya, belajar dari pengalaman Pak Wapres ketika (menjawab Wali Kota) di Solo juga, cuma menurut Pak Wapres tidak semua tempat sama, treatment-nya harus berbeda, tetapi bahwa kita harus terus berdiri dan membagi harapan dan berjuang bersama, konsolidasi bersama untuk kasus-kasus seperti ini," ujar Ketua Umum PGI Pdt. Jacky.
Terakhir, Pdt. Jacky berharap isi diskusi bersama Wapres Gibran dapat ditindaklanjuti dengan kebijakan dan langkah-langkah yang konkret.
"Yang pasti, kehadiran negara baik lewat kehadiran langsung seperti itu, tetapi juga kehadiran negara di dalam proses perundang-undangan, proses hukum dan legislasi ya, dalam proses keamanan, tetapi juga dalam proses-proses rekonstruksi sosial ya," sambung dia.
Dalam pertemuan dengan PGI dan GAMKI, Wapres Gibran didampingi oleh Plt. Sekretaris Wakil Presiden Al Muktabar, dan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Peningkatan Kesejahteraan dan Pembangunan Sumber Daya Manusia Dadan Wildan.